Menurut Wachid, tema tersebut sangat relevan untuk menyiapkan umat menghadapi perubahan global yang menuntut peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguasaan teknologi. “Tema ini sangat strategis untuk menyiapkan umat menghadapi era globalisasi yang menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia serta penguasaan digitalisasi. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan Presiden Republik Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Wachid.
Ia menegaskan, Komisi VIII DPR RI memberikan perhatian serius terhadap peran Kemenag dalam membentuk SDM unggul yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, serta berdaya saing global. Pendidikan keagamaan dinilai sebagai fondasi utama pembangunan manusia Indonesia.
“Komisi VIII sangat mendukung upaya penyelesaian berbagai persoalan regulasi dan penguatan kebijakan di bidang pendidikan keagamaan,” ujarnya.
Dukungan itu, lanjutnya, merupakan hasil serapan aspirasi langsung dari lapangan, mulai dari madrasah, perguruan tinggi keagamaan, hingga para guru dan pengelola yayasan pendidikan keagamaan.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin menyambut baik komitmen Komisi VIII DPR. Ia mengapresiasi peran aktif Komisi VIII dalam mendukung program dan penganggaran Kemenag.
“Komisi VIII DPR RI sangat proaktif dalam mengomunikasikan anggaran dan program-program Kementerian Agama. Relaksasi anggaran tahun 2025 yang hampir mencapai 100 persen tidak terlepas dari peran dan kontribusi Komisi VIII,” jelas Kamaruddin.
Melalui Rakernas Kemenag 2025 yang berlangsung pada 16-17 Desember ini, Kemenag merumuskan langkah strategis untuk mendukung Rencana Strategis (Renstra) Kemenag 2025–2029. Fokusnya adalah memperkuat tata kelola kelembagaan dan pelayanan publik yang adaptif.
Acara yang diikuti secara luring dan daring ini dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, para Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi, Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, serta seluruh jajaran pejabat eselon utama Kemenag.
| Baca juga: Menkop Dorong Koperasi Pesantren dan Masjid, Potensi Omzet Capai Triliunan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News