"Program untuk angkatan pertama ini dimulai di tahun ajaran 2021/2022," kata Sutanto dalam webinar sosialisasi PSP, Kamis, 26 Agustus 2021.
Sutanto mengatakan sekolah yang tergabung dalam PSP dipercaya bisa menjadi ujung tombak transformasi pendidikan. Kemendikbudristek pun telah menyiapkan regulasi, penyusunan naskah akademik dan penetapan seleksi PSP.
"Artinya dimulai dari seleksi kepala sekolah, kita lakukan pelatihan dan pendalaman materi untuk PSP dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota di satuan pendidikan," ujarnya.
Baca: Disdik DKI Finalisasi Panduan Tata Cara Sekolah Tatap Muka
Sutanto berharap kepala sekolah dan guru PSP angkatan pertama ini dapat melakukan transformasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat satuan pendidikan masing-masing. Setelah itu dapat melakukan pengimbasan atau turut meningkatkan kapasitas sekolah di sekitarnya.
"Kemudian pada waktunya melakukan pengimbasan di satuan pendidikan di sekitarnya, untuk dapat peningkatan mutu pendidikan yang serupa," kata Sutanto.
Sutanto menargetkan, pada angkatan kedua, di tahun ajaran 2022/2023 jumlah sekolah penggerak kian bertambah. Harapannya di 2022, ada 10 ribu sekolah yang masuk dalam PSP dari 250 kabupaten kota.
"Di 2022 nanti kita harapkan kita sudah bisa memilih 10 ribu sekolah penggerak di 250 kabupaten kota, sudah dapat berjalan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News