"Sekali lagi kita perlu jaga spiritnya di sana. Jadi, mendorong supaya guru-guru honorer yang sudah mengabdi lama untuk mendapatkan percepatan kesejahteraannya melalui pengangkatan ASN jalur PPPK," ujar Huda dalam RDP Komisi X DPR RI, Jakarta, Kamis, 3 November 2022.
Huda menilai skema saat ini belum bisa mengakomodasi target rekrutmen. Namun, dia mengakui hal itu bukan menjadi tanggung jawab Kemendikbudristek saja, melainkan pihak-pihak lain di dalam panitia seleksi nasional (Panselnas).
"Semangat kita adalah ingin guru yang sudah mengabdi puluhan tahun itu mendapatkan prioritas untuk diangkat dalam seleksi ini. Karena itu semoga semua ini terus kita gawangi bagaimana supaya teman-teman guru honorer yang sudah mengabdi lama tidak tersalip dengan teman-teman yang baru, yang fresh graduate," jelas Huda.
Dia menyebut langkah tersebut diambil bukan berarti tidak adil terhadap guru-guru fresh graduate. Huda mengatakan semangat yang diusung dalam pelaksanaan program rekrutmen satu juta guru honorer menjadi ASN PPPK beberapa tahun lalu, yakni mengafirmasi guru-guru honorer yang sudah lama mengabdi.
"Jadi, ini bukan dalam rangka untuk memperlakukan tidak adil terhadap teman-teman yang fresh graduate. Tapi, sekali lagi waktu itu semangatnya seleksi PPPK satu juta ini sebenarnya didorong dalam rangka untuk mengafirmasi bagi guru yang sudah lama mengabdi," kata dia.
Baca juga: Pendaftaran Seleksi PPPK: Guru Bombardir Emoji 'Nangis' ke WhatsApp Pejabat |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News