"Kelompok-kelompok yang selama ini left behind dalam pendidikan harus mendapatkan prioritas dalam layanan pendidikan yang berkualitas," kata Ubaid kepada Medcom.id, Rabu, 4 Mei 2022.
Dia mengatakan warga pendidikan yang termarjinalkan telah jauh tertinggal dalam mengakses pendidikan berkualitas. Ketertinggalan paling genting ialah infrastruktur.
"Tapi, tidak hanya sebatas infrastruktur. Afirmasi kebijakan juga belum memihak," tutur dia.
Ubaid mengatakan mereka yang termarjinalkan mesti mendapat afirmasi kebijakan khusus. Misalnya, diberikan kuota khusus untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Selain itu, pemerintah harus serius membenahi pemerataan akses dan kualitas pendidikan. Selama ini problem masih terjadi kesenjangan antardaerah. Sementara, kebijakan pemerintah sudah menerapkan kebijakan zonasi, tapi pemerataan kualitas belum terjadi," tutur dia.
Baca: Pendidikan Keluarga Mesti Jadi Perhatian Cegah Kenakalan Anak dan Remaja
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News