Pada tahun ini IPB kembali berada pada posisi nomor 1 di Asia Tenggara, peringkat ke-10 di Asia dan peringkat 49 di dunia. Atas hal tersebut, Prabowo memberikan apresiasi.
"Asia Tenggara nomor 1, top," ujar Prabowo sambil tepuk tangan dalam potongan video yang diunggah Rektor IPB, Arif Satria melalui instagramnya @arifsatria10, dikutip Senin 17 Maret 2025.
Prabowo bahkan mengulang kembali apa yang disampaikan Arif dalam paparannya terkait pemeringkatan tersebut. "Dunia 49, Asia 10, Asia Tenggara 1, luar biasa," sebut Prabowo sambil menorehkan kertas yang dibawanya.
Rektor IPB Arif Satria menyatakan, torehan ini menjadi bukti konsistensi IPB. Terutama dalam mempertahankan kinerja penelitian, internasionalisasi, riset dan inovasi, serta daya saing lulusan di dunia kerja. “Alhamdulillah, IPB University mampu mempertahankan peringkatnya di dunia, ini bukan sesuatu yang mudah," sebut dia.
Capaian tersebut menurutnya menegaskan posisi IPB University sebagai salah satu perguruan tinggi yang berkualitas di tingkat global. Ia berharap capaian tersebut dapat ditingkatkan. "Semoga tahun depan bisa lebih baik lagi. Terima kasih atas dukungan dan kerja keras dari semua pihak,” ujar Arif.
Baca juga: QS WUR by Subject 2025, IPB Pertahankan Posisi 10 Terbaik Asia di Bidang Pertanian dan Kehutanan |
Sebelumnya, dalam pemeringkatan QS WUR by Subject Agriculture and Forestry tahun 2024, IPB University berhasil mempertahankan posisi Top 10 di Asia dalam bidang Pertanian dan Kehutanan. Dalam pemeringkatan tersebut, IPB University menduduki peringkat ke-51 di dunia.
Peringkat ini disusun berdasarkan berbagai indikator, seperti daya saing lulusan di dunia kerja, sitasi, reputasi akademik, kualitas penelitian, serta jaringan riset internasional. Pada tahun 2025 ini persaingan antaruniversitas semakin ketat, dengan beberapa kampus ternama yang terus meningkatkan standar pendidikan dan risetnya.
Tahun ini hampir 500 institusi telah masuk bergabung dalam dalam pemeringkatan QS WUR untuk bidang pertanian dan kehutanan, termasuk banyak lembaga spesialis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News