Perubahan ini menjadi langkah strategis Kemenag untuk memastikan para pendidik, khususnya guru Pendidikan Agama Islam (PAI), tidak hanya menguasai teori. Tetapi juga mampu menghadirkan pembelajaran bermakna dan relevan di ruang kelas.
Format baru ini disusun berdasarkan prinsip pembelajaran reflektif. Guru diminta menilai kembali praktik mengajarnya melalui contoh kasus nyata.
Studi kasus PPG PAI mesti dikerjakan dalam waktu 30 menit untuk menjawab pertanyaan. Soal berbentuk narasi sepanjang maksimal 500 kata dengan fokus pada pemecahan masalah dan penguatan nilai karakter.
Pendekatan studi kasus pada Uji Pengetahuan (UP) ini bertujuan membentuk guru profesional yang berakhlak mulia, adaptif. Termasuk menguji kemampuan guru dalam mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran modern.
Evaluasi juga mencakup empat kompetensi utama, yakni kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Berikut contoh studi kasus UP PPG Kemenag 2025 Mapel PAI dikutip dari akun YouTube Elisa Nurarofah:
Contoh Studi Kasus PPG Mapel PAI Kemenag 2025
1. Masalah pembelajaran
Dalam praktik mengajar PAI, guru menghadapi tantangan berupa minat dan partisipasi siswa yang rendah, terutama saat menyampaikan materi-materi yang dianggap abstrak seperti konsep kejujuran dalam Islam. Banyak siswa bersikap pasif sehingga hasil belajar, baik dari sisi kognitif maupun afektif, kurang maksimal.2. Solusi permasalahan pembelajaran
Untuk mengatasi itu, guru menerapkan pendekatan kontekstual dan berbasis nilai (value-based learning). Materi dikaitkan dengan situasi riil siswa, misalnya melalui studi kasus kejujuran di lingkungan sekolah. Guru juga menggunakan diskusi kelompok, proyek kreatif seperti drama atau poster kampanye nilai, dan memberi ruang bagi siswa berbagi pengalaman pribadi.3. Dampak dari solusi
Pendekatan tersebut terbukti meningkatkan keterlibatan siswa dalam diskusi, keberanian menyampaikan pendapat, serta peningkatan sikap keislaman, seperti kejujuran dan tanggung jawab. Evaluasi formatif menunjukkan pemahaman siswa terhadap materi PAI meningkat. Kelas pun menjadi lebih dinamis dan interaktif.4. Hikmah yang didapat
Pengalaman ini menggarisbawahi materi PAI tidak boleh disajikan secara hanya teoritis. Tetapi materi harus dihadirkan secara kontekstual agar terasa dekat dengan kehidupan siswa.Guru harus berperan sebagai fasilitator pembentukan karakter, selain sebagai penyampai materi. Pembelajaran bermakna lahir dari relevansi, empati, dan keteladanan.
Nah, itulah contoh studi kasus mata pelajaran PAI. Semoga membantu kamu mempersiapkan uji pengetahuan yaa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id