Berikut ini adalah 13 jenis puasa dalam Islam, sebagaimana dikutip dari laman NU Online.
Puasa Wajib
Puasa Ramadan
Puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an, Hadits, dan Ijma Ulama. Keistimewaan puasa Ramadan dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:“Bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah SWT telah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kalian. Di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa saja yang tidak mendapat kebaikannya, ia benar-benar tidak mendapat kebaikan.” (HR Nasai, Baihaqi, dan Ahmad)
Niat Puasa Ramadan:

Nawaitu shauma ghadin 'an ad?'i fardhi syahri Ramadh?na hadzihis-sanati lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'?l?.”
Puasa Kafarat
Puasa kafarat dilakukan sebagai bentuk penebusan dosa atau pelanggaran hukum Islam. Beberapa contoh tindakan yang mengharuskan seseorang berpuasa kafarat antara lain berhubungan suami istri saat berpuasa Ramadan, membunuh binatang saat ihram, atau melakukan zhihar.Niat Puasa Kafarat:

Nawaitu shauma kaff?ratin lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa kafarat karena Allah Ta'?l?.”
Puasa Nazar
Puasa nazar adalah puasa yang wajib ditunaikan karena seseorang telah bernazar untuk melakukannya. Misalnya, seseorang bernazar untuk berpuasa jika berhasil mendapatkan pekerjaan impian.Niat Puasa Nazar:

Nawaitu shauman nadzri lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa nazar karena Allah Ta'?l?.”
Puasa Qadha
Puasa ini dilakukan untuk mengganti puasa Ramadan yang tertinggal, seperti bagi wanita yang sedang haid atau nifas.
Niat Puasa Qadha:
.jpg)
Nawaitu shauma ghadin 'an qad?'i fardhi Ramadh?na lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'?l?.”
Baca juga: Kapan Mulai Baca Doa Qunut Witir di Ramadan 2025? Ini Waktu dan Bacaanya |
Puasa Sunnah:
Puasa Senin Kamis
Puasa ini dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Keutamaannya adalah bertepatan dengan waktu dilaporkannya amal perbuatan manusia kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:“Sesungguhnya amal-amal manusia dilaporkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah SWT mengampuni setiap Muslim (atau Mukmin), kecuali dua orang yang saling menjauh. Allah SWT berkata, 'Tangguhkanlah untuk keduanya.'” (HR Ahmad)
Niat Puasa Senin:

Nawaitu shauma sunnati yaumil-itsnaini lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah hari Senin karena Allah Ta'?l?.”
Niat Puasa Kamis:

Nawaitu shauma sunnati yaumil-kham?si lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta'?l?.”
Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara berselang, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang paling utama sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Daud AS.Pada ulama fiqih berkesimpulan, jika tidak mampu menunaikan puasa Daud, satu hari berpuasa dan satu hari berbuka, maka boleh pula dengan satu hari berpuasa dan dua hari berbuka.
Niat Puasa Daud:

Nawaitu shauma sunnata D?w?da lill?hi ta‘?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah Daud karena Allah Ta‘?l?.”
Puasa Arafah
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dan disunnahkan juga puasa delapan hari sebelumnya (1-8 Dzulhijjah). Keutamaannya adalah penghapusan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Selain itu, hari Arafah termasuk hari di mana Allah banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka. Namun, puasa ini tidak disunnahkan bagi orang yang sedang berhaji.Niat Puasa Arafah:

Nawaitu shauma 'Arafata lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa Arafah karena Allah Ta'?l?.”
Puasa Asyura
Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Keutamaannya adalah menghapus dosa satu tahun ke belakang.Niat Puasa Asyura:

Nawaitu shauma '?sy?r?'a lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa Asyura karena Allah Ta'?l?.”
Puasa Tasu’a
Puasa Tasu’a dilakukan pada tanggal 9 Muharram dan dianjurkan sebagai pelengkap puasa Asyura. Tujuannya adalah untuk membedakan dengan kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram.Niat Puasa Tasu’a:

Nawaitu shauma T?s?'?'a lill?hi ta'?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa Tasu’a karena Allah Ta'?l?.”
Puasa Bulan Sya’ban
Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa di bulan Sya’ban karena pada bulan ini amal manusia diangkat kepada Allah SWT. Dalam hadis, Aisyah RA berkata bahwa Nabi SAW paling banyak berpuasa di bulan Sya’ban selain bulan Ramadhan.Niat Puasa Sya'ban:
.jpg)
Nawaitu shauma syahri Sya‘b?na lill?hi ta‘?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa di bulan Sya'ban karena Allah Ta‘?l?.”
Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Dikecualikan, pada bulan Dzulhijjah karena tanggal 13 bertepatan dengan hari Tasyriq. Keutamaan puasa ini luar biasa, yakni menandingi puasa satu tahun.Niat Puasa Ayyamul Bidh :

Nawaitu shauma ayy?mil-b??i lill?hi ta‘?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa pada hari-hari putih karena Allah Ta‘?l?”
Puasa Enam Hari Bulan Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan setelah perayaan Idul Fitri, yaitu pada tanggal 2-7 Syawal. Puasa ini memiliki keistimewaan yang besar, yaitu terdapat dalam hadits riwayat Abu Ayyub Al-Anshari, Rasulullah Saw bersabda:Artinya: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun."
Namun boleh juga ditunaikan secara berangsur dan tidak berturut-turut. Hanya saja, bagi yang memiliki hutang puasa wajib di bulan Ramadhan, hendaknya dibayar terlebih dahulu sebelum menunaikan puasa sunah enam hari ini.
Niat Puasa Enam Hari di Bulan Syawal:

Nawaitu shauma sittati ayy?min min Syaww?lin lill?hi ta‘?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa enam hari di bulan Syawal karena Allah Ta‘?l?.”
Puasa Bulan-bulan Haram
Bulan-bulan haram maksudnya adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An-Nawawi menyebutkan bahwa Nabi saw. menganjurkan berpuasa pada bulan-bulan tersebut. Puasa ini dapat dilakukan di awal, tengah, atau akhir bulan.Nabi SAW menuturkan, "Berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah. Berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah. Dan berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah." (HR Nasai, Ahmad, dan Ibnu Khuzaimah)
Niat Puasa di Bulan-Bulan Haram:

Nawaitu shauma syahrin minal asyhuril hurumi lill?hi ta‘?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa di salah satu bulan haram karena Allah Ta‘?l?”
Jika ingin menyesuaikan dengan bulan tertentu, bisa mengganti "??????" (syahrin) dengan nama bulan yang dimaksud. Misalnya:
Puasa Muharram:

Nawaitu shauma syahri Muharramin lill?hi ta‘?l?.
Artinya: “Saya niat berpuasa di bulan Muharram karena Allah Ta‘?l?.”
Dengan mengetahui berbagai jenis puasa ini, umat Islam dapat mengamalkannya sesuai dengan kemampuannya untuk meraih keberkahan dan pahala dari Allah SWT. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id