Konferensi pers pengukuhan Profesor UB. MTVN/Daviq Umar Al Faruq
Konferensi pers pengukuhan Profesor UB. MTVN/Daviq Umar Al Faruq

Universitas Brawijaya Kini Punya 401 Profesor

Daviq Umar Al Faruq • 19 Desember 2024 10:29
Malang: Universitas Brawijaya (UB) kini memiliki 401 profesor. Capaian itu setelah pengukuhan empat profesor baru di Gedung Samantha Krida UB di Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis, 18 Desember 2024.
 
Keempat profesor itu, yakni Prof Dr Eng Ir Yulvi Zaika ST MT; Prof Dr Ir  Sandra Malin Sutan MP IPM; Prof Dr Sony Sukmawan; dan Prof Dr Ir Joni Kusnadi MSi.
 
Pada pengukuhan ini, Sandra Malin Sutan menyampaikan orasi ilmiah berjudul 'Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan menggunakan Sistem INDEV'. Sandra merupakan profesor di bidang ilmu teknik pengolahan pangan dan pasca panen.

Dalam paparannya, Sandra menjelaskan evaluasi mutu hasil pertanian dan keamanan pangan sangat penting untuk mencegah gangguan kesehatan akibat makanan. Saat ini, evaluasi mutu buah atau sayur sering dilakukan dengan metode destruktif, sementara analisis mutu pangan umumnya membutuhkan pengiriman sampel ke laboratorium.
 
Salah satu metode yang ditawarkan oleh Sandra adalah menggunakan sistem Intelligence Non-Destructive Evaluation (INDEV). Sistem ini menggunakan teknologi yang mampu mendeteksi dan memprediksi kerusakan serta kandungan pangan tanpa merusak sampel.
 
"Metode tradisional, seperti analisis destruktif, tidak hanya merusak produk tetapi juga seringkali tidak representatif untuk seluruh batch, sehingga meningkatkan risiko distribusi produk dengan kualitas tidak konsisten. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang mampu mengevaluasi bahan pangan secara non-destruktif, efisien, dan akurat," kata Sandra, Rabu 18 Desember 2024.
 
Baca juga: Universitas Brawijaya mengukuhkan empat profesor baru.

Ia menuturkan INDEV menggabungkan teknologi kecerdasan buatan, citra digital dan Spektroskop Inframerah Dekat. Sistem ini dirancang untuk melakukan pemeriksaan dan analisis kualitas produk pangan serta hasil pertanian, tanpa merusak fisik atau menyebabkan perubahan pada struktur internal produk, memungkinkan untuk menilai produk pangan dengan lebih efisien, akurat dan real time.
 
Selain pada tanaman pangan, sistem ini, juga bisa digunakan dalam klasifikasi mutu pada tanaman perkebunan. Teknologi ini menjadi solusi strategis dalam mendukung pemantauan kualitas secara waktu nyata di industri pangan dan hasil pertanian, baik pada tahap pra-panen maupun pasca-panen.
 
"Salah satu keunggulan utama INDEV adalah kemampuannya untuk mengukur berbagai parameter secara simultan, yang tidak hanya memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas produk tetapi juga mendukung efisiensi proses," papar dosen Fakultas Teknologi Pertanian ini.
 
Sementara itu, Yulvi Zaika membawakan penelitian berjudul 'Pemanfaatan Limbah Bangunan untuk Penguatan Tanah Lunak'. Yulvi dikukuhkan sebagai profesor di bidang ilmu modifikasi geo material dan geo lingkungan.
 
Sony Sukmawan membawakan penelitian berjudul 'Model Susastra Cahaya: Merintis Pembelajaran Susastra Ekoteologis'. Sony Sukmawan merupakan profesor dari Fakultas IImu Budaya di bidang iimu pembelajaran sastra lingkungan.
 
Joni Kusnadi membawakan penelitian berjudul 'Halal Care Kit Real-Time PCR: Solusi Autentifikasi Halal untuk Keamanan Pangan'. Joni merupakan profesor di bidang bioteknologi keamanan pangan dari Fakultas Teknologi Pangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan