Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP), Iwan Suprijanto mengatakan, bahwa di 2019 ini KemenPUPR akan melanjutkan pembangunan 41 PTN dan Sembilan PTKIN yang tidak terawat.
“Pembangunannya ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2020. Untuk penanganan fasilitas pendidikan tersebut dianggarkan sebesar Rp6,5 Triliun,” kata Iwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 28 Mei 2019.
Baca: Pendidikan di Bumi Tadulako Berdenyut Kembali
Proses renovasi ini diprioritaskan bagi PTN dan PTKIN yang memiliki tanah milik atas nama PTN, PTKIN atau lembaga dan kementerian terkait. Selain itu tanah bangunan tersebut tidak dalam sengketa atau masalah hukum, diprioritaskan bangunan yang kondisi tidak rampung lebih dari 50 persen yang memiliki Amdal dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) telah dilakukan audit dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan audit kelalaian bangunan.
Dalam penanganannya, kata Iwan, Kementerian PUPR sangat memperhatikan aspek kehati-hatian. Di mana proses renovasi harus diawali dengan audit teknis kelayakan bangunan, kemudian dilakukan kajian teknis terhadap struktur bangunan,
"Baru kemudian kita lakukan perencanaan teknis atau review terhadap perencanaan sebelumnya, sebelum kita membangun kembali,” ujar Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News