Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tjitjik Sri Tjahjandarie. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tjitjik Sri Tjahjandarie. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

UKT Mahal Disebut Sesuai Kualitas PTN

Ilham Pratama Putra • 15 Mei 2024 15:47
Jakarta: Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tjitjik Sri Tjahjandarie, mengatakan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) bergantung pada kualitas perguruan tinggi negeri (PTN). Hal tersebut menjadi indikator pemerintah menentukan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) sebagai acuan kampus menentukan UKT.
 
"Perlu diingat masing-masing perguruan tinggi ini kan punya karakteristik. Kalau akreditasinya A, ya kan masa segitu? Kan pasti harus dia ada variable indeks kualitas melalui akreditasi dan ada variable indeks kemahalan," ujar Tjitjik di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024.
 
Dia menuturkan apabila ada penyamaan standar, PTN akan sulit bersaing secara internasional. Menurutnya, biaya UKT di Indonesia saat ini masih jauh lebih murah dibandingkan dengan perguruan tinggi world class lainnya.

"Tapi protesnya itu karena dia memilih perguruan tinggi yang berkualitas. Kalau dia standarnya sama saja, enggak mungkin dia masuk di Top 500 dunia," ujar dia.
 
Tjitjik mengatakan adanya keunikan tersebut diperlukan UKT berkeadilan agar mahasiswa membayar sesuai kemampuan. Menurutnya, banyak protes terjadi di masyarakat sebab mereka memilih PTN berkualitas.
 
"Mohon maaf, untuk menganggarkan pendidikan di Universitas Indonesia, IPB, UGM, ITB yang sudah rekognisi kualitasnya masuk 500 top dunia apakah sama dengan yang memang baru mulai?" tanya dia.
 
Baca juga: UKT Mahal, Ini Biaya Operasional yang Harus Ditanggung PTN

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan