"Misalnya di fakultas saya, Peternakan, dari Rp1,5 juta naik sampai Rp14 juta," beber Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Maulana Ihsanul Huda, dalam RDPU Komisi X DPR RI dengan BEM Seluruh Indonesia, Kamis, 16 Mei 2024.
Dia menyebut kebijakan kampus terasa sangat pedih. Terlebih, kebijakan itu baru ditentukan setelah mahasiswa baru diterima.
"Sekarang akhirnya, adik-adik ini (mahasiswa baru) dikejar waktu juga karena harus daftar ulang dengan kenaikan yang 300 sampai 500 persen itu. Ini rasa pedih bagi kita," ujar dia.
Maulana mengatakan banyak mahasiswa baru menyatakan tidak sanggup membayar uang kuliah tersebut. "Adik-adik kita yang mau kuliah terdata 100 orang lebih itu merasa tidak sanggup dengan besaran UKT yang didapatnya," ungkap dia.
Hal yang sama juga terjadi di Universitas Riau (Unri). Bahkan, tak sedikit mahasiswa akhirnya mengundurkan diri untuk berkuliah.
"Di Unri sampai akhirnya, ada hampir 50-an mahasiswa tidak lanjut sebagai mahasiswa baru, dikarenakan UKT yang tersistem itu tak sesuai ekonomi mereka," ungkap perwakilan BEM Seluruh Indonesia (SI) asal Universitas Riau, Muhammad Rafi.
Baca juga: Mahasiswa Diminta Melapor Jika UKT Melebihi Kemampuan Ekonomi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News