Salah satu panelis yang ditunjuk ialah I Made Andi Arsana. Dosen dan peneliti di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini sudah malang melintang di bidang geospasial hukum laut.
Melansir laman PDDikti, Andi Arsana merupakan lulusan S3 University of Wollongong, Australia. Dia juga pernah mengenyam pendidikan di United Kingdom (UK). Berikut riwayat pendidikan Andi Arsana:
Riwayat pendidikan I Made Andi Arsana:
- S1 Universitas Gadjah Mada, gelar S.T (2001)
- S2 The University of New South Wales, gelar M.Eng (2007)
- S3 University of Wollongong, gelar Ph.D (2014)
Dia memperoleh gelar master dari University of New South Wales, Australia, dengan fokus bidang penentuan batas maritim antara Indonesia dan Timor Leste.
Andi juga merupakan alumnus UN-Nippon Foundation Fellowship, sebuah program penelitian dan magang yang diselenggarakan oleh Divisi PBB untuk Urusan Kelautan dan Hukum Laut (DOALOS). Dalam program ini, dia melakukan penelitian di ANCORS dan UN DOALOS di New York pada 2007. Dia dalah satu dari 10 sarjana di seluruh dunia yang diberi kesempatan.
Dia juga tercatat terlibat dalam revisi Manual on the Technical Aspects of the United Nations Convention on Law of the Sea (TALOS) edisi ke-5 yang diterbitkan oleh International Hydrographic Bureau, Monaco.
Andi Arsana telah menerbitkan sekitar 230 karya di bidang aspek geospasial kelautan dan hukum laut dalam bentuk artikel jurnal, buku, prosiding konferensi, dan artikel ilmiah populer baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.
Berbagai karyanya telah ia presentasikan di beberapa forum internasional di Asia, Australia, Amerika, Eropa dan Afrika sejak 2005. Seorang presiden sebuah negara Afrika mengundangnya pada 2013 untuk meminta nasihat mengenai keahliannya dalam penetapan batas maritim. Atas prestasinya dalam publikasi ilmiah dan populer, Andi telah menerima penghargaan dari Australia, Perancis, Jerman, Belanda, dan Indonesia.
Saat ini, Andi menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Gadjah Mada. Dia bertanggung jawab untuk kerja sama internasional antara Universitas Gadjah Mada dengan mitranya di luar negeri, baik universitas maupun perusahaan.
Berikut 11 panelis debat ketiga Capres:
- Guru Besar Bidang Ilmu Keamanan Internasional Universitas Kristen Indonesia, Angel Damayanti
- Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional UI, Evi Fitriani
- Dosen Departemen Teknik Geodesi UGM, Ahli Geospasial Hukum Laut, I Made Andi Arsana
- Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional, Irine Hiraswarri Gayatri
- KSAL 2012-2014, Guru Besar Ilmu Pertahanan Maritim Universitas Pertahanan, Laksamana TNI (Purn) Marsetio
- Dekan FISIP dan Guru BEsar Bidang Keamanan Global Unpad, Widya Setiabudi Sumadinata
- Dosen Hubungan Internasional, Ahli Kajian Industri Pertahanan dan Alih Teknologi Universitas Binus, Curie Maharani Savitri
- Guru Besar Hukum Internasionnal UI dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani, Hikmahanto Juwana
- Dosen Program Studi Hubungan Internasional, Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina, Ian Montratama
- Pakar Keamanan Universitas Pertahanan, Kusnanto Anggoro
- Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS, Philips J. Vermonte.
Baca juga: Dua Kali S2 Pakai Beasiswa, Intip Profil Evi Fitriani yang Jadi Panelis Debat Ketiga Capres |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News