Puasa Syawal dilakukan selama enam hari mulai tanggal 2 sampai 7 pada bulan Syawal atau tanggal 11-16 April 2024. Puasa ini juga bisa dikerjakan secara tidak berturut-turut atau terpisah-pisah, sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Abdullah al-Hadrami:

Artinya: “Apakah disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus? Jawaban: sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, dan cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal).” (Sayyid Abdullah al-Hadrami, al-Wajiz fi Ahkamis Shiyam wa Ma’ahu Fatawa Ramadhan, [Daru Hadramaut: 2011], halaman 139).
Meskipun tidak wajib seperti puasa di bulan Ramadan, puasa Syawal punya banyak keutamaan. Rasulullah SAW menyebutkan dalam sebuah hadis bahwa orang yang berpuasa Syawal setelah puasa Ramadan akan mendapat pahala senilai puasa satu tahun:

Artinya: “Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim).
| Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal: Arab, Latin, dan Artinya |
Keutamaan Puasa Syawal
Diikutip dari laman NU Online, berikut ini keutamaan mengerjakan puasa Syawal:1. Penyempurna Puasa Ramadan
Salah satu keutamaan ibadah sunah adalah penyempurna ibadah wajib, begitu pula dengan puasa Syawal yang bisa menjadi penyempurna puasa Ramadan.2. Pahala Puasa Satu tahun
Diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 160 bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Jika dikalkulasikan, satu bulan puasa Ramadan dikali 10 sama dengan 10 bulan. Kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan dua bulan.Jadi, muslim yang mengerjakan puasa Ramadan, lalu dilanjutkan dengan puasa Syawal akan mendapat pahala setara dengan puasa satu tahun.
3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan
Konsisten dalam melakukan ibadan lain setelah menyelesaikan ibadah sebelumnya adalah ciri-ciri diterimanya amal ibadah. Oleh karena itu, salah satu ciri diterimanya puasa Ramadan adalah seorang muslim melakukan puasa Syawal setelahnya.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Rajab:
“Belasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394).
| Baca juga: Panduan Lengkap Puasa Syawal: Hukum, Ketentuan, dan Niatnya |
4. Sebagai Tanda Syukur
Puasa Syawal merupakan bentuk rasa syukur seorang muslim kepada Allah SWT atas anugerah yang diterimanya selama bulan Ramadan. Anugerah tersebut ialah ibadah maupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama Ramadan.Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menunjukkan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah atas anugerah yang begitu banyak dilimpahkan kepada saya." (HR. Muslim).
5. Tanda Istiqomah
Dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus. Oleh karenanya, puasa Syawal setelah puasa Ramadan sangat dianjurkan karena merupakan wujud konsistensi seorang muslim dalam beribadah."Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit". (HR. Bukhari dan Muslim).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id