Ketiganya, yakni Prof. Dr. Dr. I Ketut R. Sudiardhita, MP. CPHCM, CIQnR dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, Prof. Usep Suhud, M.Si., Ph.D dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran, dan Prof. Dr. Saparuddin M, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan.
Ketut dalam orasinya menyampaikan “Model Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia dalam Era Global Berbasis Kearifan Lokal (local wisdom)”. Dia menuturkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi, dan internasionalisasi turut memengaruhi tatanan dunia, lingkungan kerja, dan pola perilaku kehidupan masyarakat.
Ketut mengatakan diperlukan model pengembangan kompetensi SDM yang adaptif dengan perkembangan global dengan tetap berpijak pada kearifan lokal (local wisdom). Ketut mengetengahkan konsep “Tri Kaya Parisudha” sebagai basis karakter dan pengembangan kompetensi SDM guna menghadapi era global.
“Tri Kaya Parisudha” merepresentasikan kompetensi SDM yang Manacika (berpikir benar), Wacika (berkata benar) dan Kayika (berbuat benar). Dengan berpegang kepada “Tri Kaya Parisudha” diharapkan tercipta SDM berkualitas-beretika di tengah tata pergaulan global.
Sementara itu, Usep Suhud menyampaikan orasi berjudul “We are Cyborgs: Peran Media Sosial dalam Membentuk Narsisme Konsumen”. Usep menjelaskan media sosial berperan signifikan membentuk perilaku narsisme konsumen dan mengarahkannya menjadi Cyborgs (Cybernetic organism).
Dalam konteks pemasaran, consumer cyborg merujuk pada konsumen yang disadari atau tanpa disadari telah attach dan tergantung dengan media sosial. Bagi pelaku bisnis, hal ini sebuah keberhasilan membuat konsumen tergantung pada apa yang mereka pasarkan.
Dari ketergantungan itu, produk seperti apa pun akan lebih mudah untuk dijual. Namun, di sisi lain, kondisi ini mengantarkan kita pada kecanduan media sosial dan de-humanisasi.
Orasi terakhir disampaikan Saparuddin yang mengangkat judul “Desain Model Pengembangan UMKM di Indonesia”. Menurutnya UMKM mempunyai peran sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia.
Namun, pengembangan UMKM di Indonesia masih memiliki beberapa permasalahan, seperti sumber daya manusia, produksi dan pemasaran, pembiayaan, dan kelembagaan. Dia menyebut dibutuhkan desain model pengembangan UMKM di Indonesia.
Saparuddin menuturkan desain pengembangan UMKM tersebut diarahkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi, pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan, serta dukungan untuk mengembangkan sentra-sentra ekonomi wilayah dalam rangka mengurangi disparitas dan menjamin pemerataan.
Rektor UNJ Komarudin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada ketiga Guru Besar dari FE atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Dia mengatakan menjadi seorang Guru Besar tentunya bukan akhir dari pencapaian karier seorang dosen.
Tetapi, menjadikan gelar ini sebagai spirit yang senantiasa membangkitkan motivasi, inspirasi baru berupa karya, dan kontribusi bagi UNJ, masyarakat, bangsa, dan negara. Komarudin berharap bertambahnya tiga Guru Besar dari FE dapat menambah kontribusi keilmuan di bidang ekonomi dan manajemen serta mewujudkan visi dan misi UNJ unggul dan bereputasi di skala nasional maupun dunia.
Sekretaris Senat UNJ Ahman Sya yang mewakili Ketua Senat UNJ menyampaikan selamat. Dia berharap segala pencapaian yang sudah diraih Guru Besar membawa kemaslahatan bagi semua orang, khususnya UNJ.
"Semoga bertambahnya guru besar UNJ dapat lebih meningkatkan kualitas UNJ untuk menjadi kampus yang terbaik di tingkat nasional dan dunia," kata Ahman Sya.
| Baca juga: FE UNJ Undang Profesor Keuangan Erasmus University, Kupas Investasi Berkelanjutan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id