Bamsoet mengatakan, PJJ daring sebetulnya memberikan dampak positif terhadap kemampuan beradaptasi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi. Namun, PJJ daring juga tak luput dari dampak negatif.
"Keterbatasan infrastruktur penunjang pendidikan jarak jauh akan menurunkan capaian kualitas belajar dan kelulusan siswa yang tidak hanya mengukur tingkat kecerdasan tetapi pembentukan karakter anak didik," kata Bamsoet dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD dalam rangka HUT ke-76 RI, Senin, 16 Agustus 2021.
Bamsoet menambahkan, pembelajaran jarak jauh juga dihadapkan dengan ketimpangan ketersediaan infrastruktur antar wilayah,. Hal ini mengakibatkan sistem pendidikan nasional yang ada belum mampu secara efektif menjadi sarana untuk mewujudkan proses pembelajaran.
"Oleh karena itu, terhadap upaya upaya Pemerintah melalui sejumlah paket kebijakan dalam mengatasi pandemi covid-19 beserta dampaknya, kami sangat mendukung sepenuhnya," ujarnya.
Baca: Jokowi: Belajar Daring Tak Lagi Tabu
Bamsoet menekankan, pandemi covid-19 tidak hanya meruntuhkan sendi-sendi ekonomi, sosial dan budaya, tetapi secara nyata telah membuat banyak orang kehilangan sahabat, kerabat, anak, istri, suami, orangtua dan sanak-saudara yang meninggal dunia akibat covid-19. Ia mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
"Menjaga jarak, membatasi interaksi, serta melakukan vaksinasi untuk mencegah dan menurunkan tingkat persebaran, tingkat fatalitas dan kematian akibat covid-19," ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia membangun kekuatan bersama, mendukung kebijakan pemerintah. Tidak boleh ada lagi pengambilan paksa jenazah yang terkonfirmasi covid-19, apalagi pemalsuan sertifikat vaksin dan test swab PCR.
"Tidak ada lagi penimbunan obat, oksigen, dan peralatan kesehatan lainnya, serta tidak ada lagi narasi-narasi kontraproduktif yang mengganggu keprihatinan dan fokus kita bersama dalam menangani pandemi covid-19," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News