Warga Palestina di Jalur Gaza kerap ditembaki saat hendak mendapatkan bantuan kemanusiaan. Foto: Anadolu Agency
Warga Palestina di Jalur Gaza kerap ditembaki saat hendak mendapatkan bantuan kemanusiaan. Foto: Anadolu Agency

Diperingati Tiap 10 Oktober, Ini Sejarah dan Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025

Renatha Swasty • 10 Oktober 2025 10:47
Jakarta: Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day yang diperingati setiap 10 Oktober merupakan salah satu momen penting meningkatkan kesadaran global tentang kesehatan mental. Kesehatan mental yang baik sangat penting bagi kesejahteraan setiap orang dan masyarakat.
 
Kesehatan mental berkontribusi besar pada produktivitas, hubungan sosial dan kualitas hidup. Pengabaian terhadap kesehatan mental dapat menimbulkan risiko berbahaya, mulai dari meningkatnya kasus gangguan mental hingga dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan emosional bahkan kematian.
 
Momen ini mesti menjadi kesempatan menyebarkan informasi, mengedukasi masyarakat, dan mengurangi stigma yang melekat pada gangguan mental. 

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia tak lepas dari sejarah pentingnya. Terutama dalam perkembangan pemahaman dan penanganan isu-isu kesehatan mental di seluruh dunia.
 
Yuk kita dalam sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia hingga Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025 berikut ini:

Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia

Hari Kesehatan Mental Sedunia diinisiasi oleh World Federation for Mental Health (WFMH) pada 10 Oktober 1992. Peringatan ini lahir dari inisiatif yang didirikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal WFMH, Richard Hunter.
 
Sejak 1994 hingga sekarang, tema khusus dipilih setiap tahun untuk acara global tersebut. Saat itu, tema yang diperkenalkan pertama kali adalah Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Jiwa di Seluruh Dunia atau Improving the Quality of Mental Health Services Throughout the World.
 
Sejak awal, tujuan utama dari peringatan ini untuk mengumpulkan suara dan kolaborasi demi menciptakan perubahan positif dalam perawatan kesehatan jiwa di seluruh dunia.

Baca Juga :

Psikolog: Santri yang Selamat dari Ambruknya Musala Al Khoziny Butuh Dukungan Mental Jangka Panjang


WFMH sendiri merupakan NGO yang didirikan pada 1948 di London. Organisasi telah terlibat dalam advokasi dan pendidikan untuk mengubah persepsi terhadap penyakit mental selama puluhan tahun.

Dalam advokasinya, mereka melakukan siaran televisi dengan durasi dua jam di seluruh dunia melalui satelit badan informasi Amerika Serikat. Siaran tersebut berisi pesan-pesan visual tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
 
Sementara itu, di Indonesia, Hari Kesehatan Mental mulai ditetapkan pada tahun 1993. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati Hak ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan) dan memperluas pencegahan masalah kesehatan jiwa.

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025

Tahun ini, Hari Kesehatan Mental Sedunia mengangkat tema Mental Health in Humanitarian Emergencies atau Kesehatan Mental dalam Keadaan Darurat Kemanusiaan. 
 
Kampanye tahun ini berfokus pada kebutuhan mendesak untuk mendukung kesehatan mental dan kebutuhan psikososial orang-orang yang terdampak keadaan darurat kemanusiaan. Krisis seperti bencana alam, konflik, dan darurat kesehatan masyarakat menyebabkan gangguan emosional. 
 
WHO mencatat satu dari lima individu mengalami gangguan kesehatan mental. Mendukung kesejahteraan mental individu selama krisis semacam ini bukan hanya penting, tetapi juga menyelamatkan nyawa, memberi orang kekuatan untuk bertahan, ruang untuk sembuh dan pulih, serta membangun kembali individu dan komunitas. 
 
WHO menekankan pentingnya bagi semua pihak, termasuk pejabat pemerintah, penyedia layanan kesehatan dan sosial, staf sekolah, dan kelompok masyarakat bekerja sama memastikan kelompok paling rentan memiliki akses ke dukungan yang dibutuhkan sambil melindungi kesejahteraan semua orang.  
 
Kebutuhan kesehatan mental yang mendesak, mendorong pemulihan jangka panjang, dan memberdayakan orang dan komunitas untuk membangun kembali hidup mereka dan berkembang dapat diatasi dengan investasi dalam intervensi berbasis bukti dan komunitas. 
 
WHO mengajak pada Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025 mengintensifkan upaya untuk menciptakan dunia di mana kesehatan mental dihargai, dilindungi, dan dapat diakses oleh semua orang, terutama di tengah tantangan yang dihadapi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan