Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie mengatakan kementerian akan melakukan penyelarasan terkait polemik tersebut. "Dari kementerian akan diusahakan sebaik-baiknya untuk menyelarasi apa yang sudah terjadi," kata Stella, di Solo, dikutip dari ANTARA Jumat, 7 Februari 2025.
Meski demikian, ia belum ingin menyampaikan lebih detail terkait hal itu. "Mohon maaf, nanti akan ada dari kementerian," katanya.
Baca juga: 373 Sekolah Terlambat Finalisasi PDSS, Siswa Terancam Tak Bisa Ikut SNBP 2025 |
Sebelumnya, sejumlah sekolah termasuk SMKN 2 Surakarta menunggu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelesaikan polemik finalisasi PDSS. "Sementara ini masih menunggu usaha dari Kadinas Pendidikan Semarang," kata Petugas Input Data PDSS SMKN 2 Surakarta Joko Widodo.
Ia mengatakan, upaya tersebut sebagai buntut belum selesainya proses finalisasi PDSS sehingga berdampak pada terancam gagalnya siswa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Sebelumnya, sekolah diwajibkan melakukan finalisasi pengisian Pangkalan Data Sekolah Siswa (PDSS). Ini untuk pendataan siswa eligible yang dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Masa pengisian dan finalisasi PDSS berakhir pada 31 Januari 2025.
Namun tak semua sekolah melakukan finalisasi PDSS tepat waktu. Akhirnya, siswa menjadi korban dan tidak bisa melakukan pendaftaran SNBP.
Melansir laman snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, ditemukan sekolah yang sudah melengkapi siswa eligible, sudah melengkapi nilai, namun belum finalisasi. Hal ini menyebabkan siswa tidak bisa melakukan pendaftaran SNBP.
"Terdapat 373 sekolah teridentifikasi masuk kategori ini," dalam siaran pers SNPMB dikutip Jumat, 7 Februari 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News