"Bisa kampus negeri dan swasta. Bisa PTN-BH (PTN Badan Hukum), bisa PTN BLU (PTN Badan Layanan Umum), dan bisa PTN Satker (PTN Satuan Kerja)," kata Nasir usai menghadiri pengambilan sumpah dokter di Fakultas Kedokteran pada Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 1 Agustus 2019.
Nasir mengklaim sejumlah rektor asing sudah mulai melirik peluang mereka memimpin perguruan tinggi di Indonesia. "Korea Selatan sudah tawarkan diri. Kemarin Amerika dan Inggris sudah tanyakan prosedur. Nanti bagaimana kita bentuk tim," ujar Nasir menegaskan.
Meski begitu, Nasir belum bisa secara tegas menyatakan kapan program rektor asing bisa terealisasi. Menurutnya, harus ada perbaikan tata kelola sebelum pemerintah memutuskan mengimpor rektor untuk memimpin suatu perguruan tinggi di Indonesia.
Baca: Perekrutan Dosen dan Rektor Asing Dieksekusi 2020
"Perlu kita lakukan perbaikan tata kelola. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri diperbaiki. Kami sudah kompilasi, nanti akan saya laporkan pada rapat kabinet. Saya sudah sampaikan ke Bapak Presiden secara lisan, beliau setuju," ungkap Nasir.
Nasir mengaku pernah mengeluarkan wacana rektor asing pada 2016. Ketika wacana itu kembali bergulir, Nasir bertekad program rektor asing harus bisa terealisiasi.
Nasir menyatakan Indonesia punya 4.700 perguruan tinggi. Dia ingin hingga 2024, sudah ada lima perguruan tinggi yang dipimpin rektor asing. "Kita punya banyak perguruan tinggi. Ambil contoh dua atau lima kampus selama 2020 sampai 2024. Kasih kesempatan orang asing jadi rektor di Indonesia," jelas Nasir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News