Jakarta: Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tak terburu-buru menerapkan penyederhanaan kurikulum. Ini merespons pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim yang ingin menerapkan penyederhanaan kurikulum terhadap sekolah penggerak di 2021.
"Jangan terlalu terburu-buru, komitmen pemangku kepentingan pendidikan juga harus didiskusikan bersama," kata Satriwan dalam webinar bertajuk Penyederhanaan Kurikulum: Ambisi atau Solusi, Jumat, 25 September 2020.
Baca: Nadiem: Penyederhanaan Kurikulum Bakal Diuji Publik, Mulai dari DPR
Satriwan menyatakan, dalam rapat bersama Komisi X DPR, Nadiem menyatakan penyederhanaan kurikulum hanya akan diterapkan terhadap sekolah-sekolah penggerak pada 2021. Artinya, kata dia, sekolah penggerak ini bakal menjadi prototyping implementasi penyederhanaan kurikulum.
Pola ini, menurut dia, sama seperti penerapan kurikulum 2013. Ketika itu, menurut dia, kurikulum 2013 tak langsung diterapkan secara nasional, melainkan bertahap. Makanya, pemerintah ketika itu menargetkan kurikulum 2013 bisa diterapkan seluruh sekolah pada 2019 atau 2020.
"Kalau ditargetkan 2021, berarti mereka (sekolah penggerak) akan menggunakan konsep desain kurikulum baru itu, atau yang disebut penyederhanaan kurikulum itu," ujarnya.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan