Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Ainun Na'im mengatakan, tim medis yang dikirimkan akan langsung terjun ke titik-titik posko pengungsian. Terutama posko yang masih kekurangan tenaga medis.
"Saya kira bisa ratusan (tenaga medis) kalau jumlah semuanya. Termasuk yang menangani di pengungsian-pengungsian luar, seperti Makassar," kata Ainun setelah acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemenristekdikti dengan Kementerian Dalam Negeri di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.
Baca: UNS Kirim Tim Tanggap Bencana ke Palu
Ainun menyebutkan, saat ini tenaga medis yang dikirimkan di antaranya Universitas Gajah Mada (UGM) adalah sebanyak 22 orang. Mereka tak hanya membawa perlengkapan pengobatan namun juga alat-alat Solar Cell guna untuk mendukung kebutuhan energi disana.
Tak hanya UGM, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) juga sudah mengirimkan tenaga medis ke Palu dan Donggala.
"Semua potensi, semua kapasitas yang ada kita kerahkan untuk membantu recovery di Palu dan Donggala," tandas Ainun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News