Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Hasil PISA 2022 Disebut Tak Bisa Dikaitkan dengan Kurikulum Merdeka, Kenapa?

Ilham Pratama Putra • 07 Desember 2023 10:10
Jakarta: Sejumlah pihak mengaitkan penurunan skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia 2022 karena penerapan Kurikulum Merdeka yang belum dipahami. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menyebut dua hal tersebut tak bisa dikaitkan.
 
Nino menegaskan tak logis bila Kurikulum Merdeka menurunkan skor PISA Indonesia 2022. Pasalnya, survei PISA dilakukan pada pertengahan 2022. Sementara itu, Kurikulum Merdeka baru diluncurkan pada 2021 dan berjalan di tiga ribu sekolah.
 
"Ini baru satu persen sekolah kita menerapkan (Kurikulum Merdeka di tahun 2022) satu persen dari 140 ribu. Jadi, PISA Tahun 2022 itu belum ada dampak Kurikulum Merdeka-nya," kata Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, saat diskusi dengan media di Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.

Apalagi, kata dia, sampel PISA sangat kecil, hanya 400 sekolah. "Jadi, kalau ada postingan-postingan yang bilang 'wah, turunnya PISA 2022 itu karena Kurikulum Merdeka', itu enggak logis sama sekali, tolong dimengerti itu," kata Nino.
 
Dia mengatakan Kurikulum Merdeka mulai bisa menunjukkan dampak paling cepat setelah penerapan tiga tahun. Dengan asumsi tersebut, evaluasi Kurikulum Merdeka baru bisa dilakukan saat melihat skor PISA 2025.
 
"Paling cepat Tahun 2025 karena Kurikulum Merdeka diterapkan setelah PISA 2022, PISA 2022 enggak bisa mengevaluasi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka baru diterapkan 2022, 2023, 2024, dan ya 2025 lumayanlah ada tiga tahun, sudah mulai bisa dipakai (PISA) untuk ngecek," tutur dia.
 
Baca juga: Skor PISA Turun Disebabkan Minimnya Pemahaman Implementasi Kurikulum Merdeka

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan