"Bantuan tersebut merupakan balasan dari warga sekolah di Kota Palu atas bantuan yang pernah diberikan pihak sekolah, peserta didik, tenaga kependidikan dan orang tua peserta didik di Sulbar kepada kami saat bencana 2018 menimpa Palu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Palu Ansyar Sutiadi di Palu, Selasa, 19 Januari 2021.
Ia menerangkan bantuan tersebut juga merupakan ungkapan keprihatinan dan bentuk kepedulian insan pendidikan di Palu kepada warga pendidikan terdampak gempa di Majene dan Mamuju. Bantuan akan disalurkan Rabu, 20 Januari 2021.
Bantuan yang akan disalurkan di antaranya tujuh ton beras, ribuan dos mie instan, juga air mineral. Berbagai sembako juga bakal diberikan kepada warga pendidikan korban gempa Sulawesi Barat.
"Total bantuan yang terkumpul ada tujuh truk. Bantuan akan dibawa bersama bantuan lainnya yang dibawa oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu. Bantuan ini akan disalurkan ke posko-posko pendidikan di Kabupaten Mamuju dan Majene," ujarnya.
Baca: Total 1.203 Satuan Pendidikan Terdampak Gempa Sulawesi Barat
Ansyar menerangkan bantuan itu sebagian dikemas menjadi paket sembako. Sebagian lagi tidak agar dapat digabungkan dengan bantuan sekolah-sekolah dari berbagai daerah di Indonesia.
"Bantuan ini diperuntukkan bagi tenaga pendidik dan kependidikan serta peserta dan orang peserta didik terdampak gempa. Kami berharap bantuan tersebut bermanfaat bagi mereka dan ini juga sebagai tanda bahwa kami tidak melupakan mereka," ujarnya.
Ansyar menambahkan bantuan itu dikumpulkan atas instruksi Disdikbud Palu kepada seluruh sekolah mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) sederajat dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat sejak pekan lalu.
Selain mengirimkan bantuan sembako dan bahan-bahan pokok lainnya, Ansyar mengatakan Disdikbud Palu juga menerjunkan relawan untuk membantu penanganan pascabencana Sulbar di sektor pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News