Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, Hendarman mengatakan, sejumlah upaya merespons bencana di Sulbar dilakukan. Salah satunya, pengelolaan pos pendidikan yang bertugas melakukan kaji cepat dampak dan kebutuhan, rencana tanggap darurat, serta pengelolaan data dan informasi.
"Pengelolaan bantuan seperti pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi bantuan bagi pendidik, tenaga pendidik, dan peserta didik," ucap Hendarman melalui keterangan tertulis, Selasa, 19 Januari 2021.
Ia mengatakan, saat ini pengiriman bantuan dari seluruh unit utama Kemendikbud di Jakarta sedang dalam perjalanan untuk disalurkan ke Pos Pendidikan. Bantuan terdiri dari logistik untuk kebutuhan pengungsi, tenda pengungsi, tenda ruang kelas darurat, bantuan perlengkapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk pencegahan covid-19, serta perlengkapan belajar siswa (school kit).
Selanjutnya, Kemendikbud akan memberi bantuan yang berkaitan dengan aspek psikososial. Contohnya, pengadaan sekolah darurat yang mencakup penyediaan sarana pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran, dukungan pelatihan dan peningkatan kapasitas, serta menurunkan tim untuk mendukung pembelajaran darurat tersebut.
"Dukungan teknis (yang kami lakukan yaitu) pengelolaan Pos Pendidikan, koordinasi dan kebijakan pendidikan darurat, pendataan, fasilitasi sekolah darurat dan dukungan psikososial," ujar Hendarman.
Baca: Data Terkini, 103 Sekolah Rusak Akibat Gempa Sulawesi Barat
Data Kemendikbud hingga Senin, 18 Januari 2021, sebanyak 103 satuan pendidikan yang terdiri dari sekolah maupun madrasah mengalami kerusakan akibat gempa. Sebanyak 39 sekolah di antaranya mengalami rusak berat. Lalu, 19 sekolah rusak sedang, dan 45 sekolah rusak ringan.
Rincian data per wilayah, terdapat 18 sekolah masuk kategori rusak berat di Mamuju. Lalu, 12 sekolah mengalami rusak sedang, dan 10 sekolah mengalami rusak ringan.
Sementara di Majene, 19 sekolah mengalami rusak berat dan enam sekolah mengalami rusak sedang. Lalu, ada 21 sekolah mengalami rusak ringan.
Berikutnya, di Kabupaten Poliwali Mandar, dua sekolah mengalami rusak berat, satu sekolah mengalami rusak sedang, dan tujuh sekolah rusak ringan. Di Kabupaten Mamasa, tujuh sekolah mengalami kerusakan ringan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News