Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji.
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji.

SMAN 2 Depok Diskriminasi Siswa Kristen, Pengamat: Kemendikbudristek Tahu Dosa Tapi Belum Tobat

Ilham Pratama Putra • 07 Oktober 2022 16:08
Jakarta: Siswa beragama Kristen di SMAN 2 Depok mendapat diskriminasi dengan tidak mendapat ruang kelas untuk menggelar bimbingan rohani. Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, menyebut hal itu merupakan bentuk intoleransi. 
 
Ubaid mengatakan hal itu merupakan salah satu dari tiga dosa pendidikan, yakni intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual. Dia heran Kemendikbudristek sering menggaungkan tiga dosa di dunia pendidikan tapi belum ada langkah konkret untuk mengakhirinya. 
 
"Meski sudah tahu melakukan dosa, tapi belum juga bertobat," kata Ubaid kepada Medcom.id, Jumat, 7 Oktober 2022.

Ubaid meminta pemerintah lebih serius menanggapi kasus diskriminasi tersebut. Dia menyebut bila dibiarkan kejadian serupa akan terus terulang.
 
"Pemerintah pusatnya enggak serius, pemerintah daerahnya abai, ya klop deh. Akibatnya kejadian diskriminasi masih terus terulang," kata Ubaid.
 
Dia menyebut pemerintah pusat dan daerah harus lebih intens berkolaborasi. Utamanya, bagi pemerintah pusat, tidak hanya membuat regulasi terkait pencegahan tindakan diskriminasi di sekolah.
 
"Ya duduk, ya bekolaborasi saling menguatkan. Pemerintah pusat jangan hanya bikin kebijakan lalu lepas tangan," tegas dia.
 
Baca juga: Siswa Kristen SMAN 2 Depok Mesti Ngemper untuk Rohkris, PGI: Hentikan Praktik Diskriminasi dalam Dunia Pendidikan!

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan