Nantinya pelajar yang lolos seleksi beasiswa akan mendapat pembinaan agar bisa kuliah S1 di luar negeri. Penerima beasiswa juga ditargetkan mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) setelah selesai pembinaan.
"Memang goal dari pembinaannya ya peserta didiknya dapat LoA unconditional. Kalau belum ya kita tetap berusaha untuk mendapat LoA-nya," kata Wakil Ketua Tim BIM dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Hadid Hainul Lafif, dikutip dari siaran Instagram @beasiswaosc, Selasa, 11 Juli 2022.
Letter of Acceptance (LoA) merupakan surat yang menyatakan bahwa seseorang telah resmi diterima studi di universitas. Secara umum, LoA memuat informasi mengenai program studi, awal perkuliahan atau intake, dan lama studi. Selain itu, surat pernyataan ini juga memuat informasi tentang tahap selanjutnya untuk dapat memulai perkuliahan.
Hadid menuturkan pemberian BIM non-degree demi menciptakan talenta kelas dunia untuk membangun sektor prioritas negara. Pihaknya terus berupaya menghasilkan anak Indonesia yang lebih berperan di instusi global.
"Kita ingin mencentak pemimpin yang unggul di dunia," tutur dia.
Pada beasiswa non-degree persiapan S1 luar negeri, penerimaa beasiswa bakal mendapat sejumlah pembiayaan, yakni:
- Biaya kursus atau persiapan kursus tes TOEFL/IELTS atau bahasa asing lainnya
- Biaya tes TOEFL/IELTS/Bahasa asing lainnya
- Biaya kursus persiapan tes SAT/ACT
- Biaya tes SAT/ACT
- Biaya penerjemah dokumen
- Biaya konselor pendidikan
- Biaya pendaftaran ke Perguruan Tinggi TUjuan Luar Negeri
- Biaya program pengayaan talenta non-akademik.
Program BIM menyeleksi peserta dari prestasi. Mulai prestasi bidang sains, teknologi dan inovasi, seni, bahasa, literasi, vokasi, kewirausahaan, olahraga dan kesehatan jasmani.
Baca juga: Apa Itu LoA Unconditional untuk Lamar Beasiswa? Simak Penjelasannya di Sini |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News