"Ini menjadi tantangan besar kita bagaimana menjadikan perpustakaan itu atraktif, menjadi tempat remaja kita meluangkan waktunya," kata Nizam dalam Webinar E-Resource Perpustakaan Nasional RI Mendukung Kampus Merdeka, Senin 20 Desember 2021.
Baca: Nadiem Bentuk Pokja Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Bidang Pendidikan
Bila situasi demikian terjadi, kata Nizam, kemampuan literasi generasi Indonesia akan meningkat seiring waktu. Ia mengatakan, budaya membaca buku akan menjadikan generasi muda lebih kritis terhadap berbagai informasi.
"Dia akan lebih mampu mencerna, memiliki kemampuan berkreasi dari sana. Ini adalah fakta, dengan membaca, literasi dan kreativitas akan meningkat dan tumbuh melalui bacaan," lanjut dia.
Nizam menambahkan, membaca buku juga dapat meningkatkan kemapuan imajinasi. Berbagai macam pengetahuan pun akan lebih terasah.
Kemampuan literasi ini juga akan membuat generasi muda lebih siap menghadapi era post-truth society. Pada era tersebut, kebenaran di dunia digital bisa saja menjadi satu hal yang menyesatkan.
"Yang mana kebenaran virtual ini bisa jadi menyesatkan kalau kita tidak hati-hati. Jadi dengan penguatan litarasi kita tidak mudah diracuni akal sehatnya," tutup Nizam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News