Payakumbuh: Pemerintah kota Payakumbuh menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sampai 75 persen warganya telah divaksin covid-19. Kebijakan ini diambil, meskipun saat ini wilayah Payakumbuh sudah memasuki status zona kuning, tapi daerah sekitar berada di zona oranye dan zona merah.
"Menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, kami sudah sepakat dengan Bapak Kapolres agar PBM tatap muka belum dibolehkan atau ditunda dahulu, sampai kita mencapai level herd immunity," kata Wali kota Payakumbuh, Riza Falepi usai rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, Rabu, 7 Juli 2021.
Ia mengatakan, itu merupakan langkah antisipasi agar peserta didik aman dari paparan covid-19, terlebih varian delta yang dikabarkan mulai masuk Sumbar. Menurut dia, untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity diperlukan angka vaksinasi covid-19 di atas 75 persen.
Menurutnya, sekolah tatap muka baru bisa dipertimbangkan kembali untuk dilaksanakan saat itu sudah tercapai. "Disebut paranoid karena varian delta ini? Biarlah. Kita khawatir nanti kejadian di kita seperti di luar daerah. Lihat di pulau Jawa kasusnya meledak dan tak terkendali, ngeri, bisa habis kita," ujar dia.
Baca juga: Universitas Syah Kuala Wajibkan Mahasiswa Baru Vaksin Covid-19
Ia menyadari dengan kebijakan yang dilakukannya kali ini, pihaknya akan banyak dicaci-maki oleh beberapa pihak. "PTM dimulai pada 12 Juli mendatang. Untuk dua minggu pertama, dilaksanakan sekolah daring saja dahulu. Setelah itu, terkait kebijakan selanjutnya Satgas Covid-19 bakal melihat perkembangan, karena saat ini masih banyak pengajar atau guru yang belum divaksin," katanya.
Ia juga mengatakan, saat ini siswa sudah bisa divaksin covid-19, karena pemerintah pusat membolehkan anak usia 12 sampai dengan 17 tahun untuk menerima suntikan vaksin tersebut.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan