Jakarta: Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) diminta meningkatkan riset-riset ilmiah yang dapat berkontribusi pada kehidupan masyarakat secara riil. Kampus jangan menjadi sentra inseminasi ilmu pengetahuan yang keberadaannya berjarak dengan realita sosial.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Suyitno meminta seluruh rektor perguruan tinggi keislaman melakukan penelitian kontributif bagi bangsa dan diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Baik itu UIN, IAIN, dan STAIN, serta perguruan tinggi swasta di lingkungannya.
"Kita memiliki masalah sedikitnya hasil riset yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Kampus Islam harus meningkatkan perannya di sini," kata Suyitno mengutip siaran pers Kemenag, Jumat, 4 Juni 2021.
Baca: Mahasiswa Itera Kembangkan Alat Deteksi Kantuk untuk Pengemudi Kendaraan Berat
Hal ini disampaikan dalam acara Rapat Kerja Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam di Lampung, kemarin. Raker yang mengambil tema 'Penyiapan Pengembangan Akademik, Ketemagaan, Sarpras, Kelembagaan dan Penelitian' ini dihadiri rektor perguruan tinggi Islam se-Indonesia dan para pejabat Direktorat Diktis Kementerian Agama.
Suyitno melanjutkan, penelitian ilmiah tidak boleh hanya berhenti di perpustakaan. Riset-riset itu harus aplikatif karena dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju peradaban yang lebih maju dalam bingkai spiritualitas, sesuai warna perguruan tinggi keagamaan Islam.
"Perbanyak saja jumlah penelitian, nanti pasti akan dapat diterapkan untuk bahan pengajaran dan pengabdian di masyarakat," tambahnya.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan