Mengutip laman iaai.or.id, warisan budaya dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu Warisan Budaya Benda (Tangible Cultural Heritage) dan Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage).
Kedua jenis warisan ini diakui sebagai bagian berharga dari budaya suatu komunitas dan penting untuk dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah agar kekayaan budaya dapat terus berkembang. Peraturan pelestarian budaya telah diatur dalam UU Nomor 23 tahun 2014.
Yuk kita pahami perbedaan Warisan Budaya Benda (Tangible Cultural Heritage) dan Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) melansir dari thewbifoindation.com:
Warisan Budaya Benda (Tangible Cultural Heritage)
Ini adalah hasil karya manusia yang dapat diindera secara fisik, seperti bangunan, struktur, artefak, dan benda-benda lain yang memiliki nilai budaya. Contohnya:- Candi Borobudur: Kompleks candi Buddha Mahayana yang megah, menampilkan seni arsitektur dan ukiran yang luar biasa
- Benteng Fort Rotterdam: Benteng bersejarah di Makassar, Sulawesi Selatan, saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia
- Alat Musik Tradisional: Gamelan, angklung, dan rebab merupakan contoh alat musik tradisional Indonesia yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi
- Senjata Tradisional: Keris, tombak, dan pedang merupakan contoh senjata tradisional Indonesia yang tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga nilai seni dan sejarah
Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage)
Warisan yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi hidup dalam tradisi, kebiasan dan nilai-nilai yang diwariskan secara turun-menurun. Maka segala praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, ketrampilan, serta alat-alat, benda, artefak, dan ruang budaya terkait dengannya yang diakui oleh berbagai komunitas, kelompok, dan dalam hal tertentu perseorangan sebagai bagian dari warisan budaya. Contohnya:1. Seni pertujukan
- Tari Kecak: Tarian tradisional Bali yang unik, dengan iringan suara "cak" yang khas, menggambarkan kisah Ramayana.
2. Adat istiadat masyarakat
- Sekaten (Yogyakarta): Sebuah upacara keagamaan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Dilakukan dengan iring-iringan dan pawai makanan berbentuk gunungan yang berasal dari hasil panen masyarakat sekitar. Makanan tersebut kemudian dibawa oleh para abdi dalem dan prajurit keraton di alun-alun Yogyakarta.
3. Kerajinan tradisional
- Batik: Seni tekstil tradisional Indonesia yang menggunakan teknik pewarnaan dengan malam untuk menciptakan motif yang indah dan bermakna.
4. Ekspresi lisan
- Bahasa Daerah: Bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, dan Batak merupakan warisan budaya tak benda yang penting untuk menjaga keberagaman budaya Indonesia.
Warisan Dunia dan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
The United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memiliki program untuk melindungi warisan budaya dunia dan warisan budaya tak benda. Mengutip dari akun Instagram @budayasaya, UNESCO menetapkan Warisan Dunia pada tahun 1972 meliputi situs-situs bersejarah, budaya, dan alam yang memiliki nilai universal luar biasa.Sedangkan Warisan Budaya Tak Benda disahkan pada 2003 mencakup praktik, representasi, ekspresi, dan pengetahuan yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Indonesia telah memiliki 10 Warisan Dunia (6 warisan budaya dunia dan 4 warisan alam dunia) dan 12 elemen dalam daftar UNESCO untuk Warisan Budaya Tak Benda.
Ini menunjukkan Indonesia memiliki kekayaan budaya luar biasa dan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang. Melalui pemahaman dan penghargaan terhadap kedua jenis warisan budaya ini, Sobat Medcom dapat menjaga kelestarian budaya bangsa dan mewariskannya kepada generasi mendatang. (Nithania Septianingsih)
Baca juga: 5 Warisan Budaya di Kalsel Resmi Jadi WBTb Nasional, Ini Daftarnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id