Dikutip dari akun Instagram @ditjen.gtk.kemdikbud, Gerakan Numerasi Nasional menghadirkan pendekatan belajar lebih menyenangkan dan kontekstual. Salah satunya melalui Taman Numerasi, ruang belajar yang dirancang khusus agar anak-anak dapat memahami matematika lewat permainan, aktivitas fisik, dan kegiatan sehari-hari.
Di Taman Numerasi, anak tidak hanya diajak menghafal rumus. Mereka belajar berpikir logis, mengasah kemampuan memecahkan masalah, dan mengembangkan cara berpikir kritis. Pembelajaran dirancang agar anak menikmati prosesnya, bukan merasa terbebani.
Selain itu, Ditjen GTK juga mengajak masyarakat membongkar sejumlah mitos yang kerap membuat anak takut terhadap matematika.
Baca juga: 2 Siswi SMA Amerika Pecahkan Misteri 2.000 Tahun 'Teorema Pythagoras' dengan 5 Bukti Baru |
Mitos matematika
1. Kemampuan matematika hanya dimiliki anak berbakat
Faktanya, kemampuan matematika bisa dilatih. Sama seperti belajar naik sepeda, anak akan semakin mahir jika berlatih secara rutin.2. Matematika itu membosankan dan hanya soal menghafal
Faktanya matematika adalah tentang logika dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Di Taman Numerasi, anak belajar konsep melalui aktivitas yang relevan dan menyenangkan.3. Belajar matematika harus diam dan duduk manis
Anak justru belajar lebih baik dengan melibatkan seluruh tubuh. Mereka bisa berhitung sambil melompat, mengukur dengan merentangkan tangan, dan mengenal bentuk lewat sentuhan.4. Jawaban salah berarti gagal
Faktanya, kesalahan adalah bagian penting dari proses belajar. Anak didorong tidak takut salah, berani mencoba, dan terus bereksplorasi.Taman Numerasi menjadi bukti matematika bisa dipelajari dengan cara seru dan menyenangkan. Kini, matematika tak lagi menakutkan justru menjadi petualangan belajar yang ditunggu anak-anak. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id