Hal itu diungkap penerima beasiswa S3 LPDP di University of Sydney, Umar Syahroni. Menurutnya, pengalaman yang relevan akan membantu pelamar dalam proses seleksi.
"Ada pengalaman kerja, ada punya pengalaman menulis jurnal, ini bisa jadi ya untuk mendukung kamu, tergantung kebutuhan studinya seperti apa," kata Umar dalam siaran Instagram @univ_airlangga, Kamis, 17 April 2025.
Dia mengatakan penelitian, pengalaman kerja, atau organisasi dapat menjadi penilaian. Saat seleksi, dia menceritakan pengalamannya saat penelitian.
"Tapi kalau penelitian bukan berarti skripsi itu aja cukup," tutur alumni Universitas Airlangga (Unair) itu.
Setidaknya, pelamar memilii jurnal ketika akan melamar beasiswa S3. Walaupun, jurnal tersebut belum terindeks internasional.
"Selagi itu relevan, itu silakan saja menjadi pengalaman," ujar dia.
Saat ini, Umar kuliah di University of Sydney. Ia mengambil studi dengan bidang yang sama saat S1 dan S2 di Universitas Airlanggai, yakni di Department of Media and Communication.
University of Sydney dipilih karena mengikuti supervisornya yang akan memfasilitasi riset di kampus tersebut. Selain itu, menurutnya Australia dikenal sangat ramah disabilitas.
Dalam meraih gelar doktor, ia akan meneliti terkait disabiltas dalam komunitas digital. "26 September 2022 saya dinyatakan diterima LPDP. Bersama Prof Goggin dan Prof Jen (dari University of Sydney), penelitian saya akan berkolaborasi dengan Department of Media and Communication, Centre for Disability Research and Policy dan Sydney Southeast Asian Centre," ujar Umar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id