Lantas, apakah sebenarnya niat dua puasa tersebut bisa disatukan? Yuk, simak penjelasan Medcom.id berikut!
Puasa Sunah Senin dan Kamis
Salah satu puasa yang dianjurkan atau bersifat sunah dalam Islam adalah puasa Senin-Kamis. Seperti namanya, puasa ini dijalankan setiap hari Senin dan Kamis kecuali pada hari-hari diharamkan puasa, seperti Hari Raya Idulfitri, Hari Raya Iduladha, hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah), separuh dari bulan Sya’ban, dan hari yang diragukan (30 Sya’ban).Melansir NU Online, puasa Senin-Kamis merupakan salah satu ibadah yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW karena pada hari-hari tersebut tiap amal manusia akan diperiksa. Hal ini Sebagaimana disebutkan dalam hadis:

Artinya: “Amal-amal perbuatan itu diajukan pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan saat aku sedang berpuasa.” (HR Tirmidzi).
Sementara hari Senin disebut sebagai hari yang mulia lantaran itu merupakan hari kelahiran dan kewafatan Rasulullah SAW. Seperti yang diterangkan dalam sebuah hadis riwayat Muslim:
"Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘para hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.” (HR Muslim).
Baca: Kepala Pusing Saat Puasa? Ini Cara Mengatasinya |
Niat Puasa Senin dan Kamis
Niat puasa Senin dan Kamis dibaca terpisah, di malam sebelum menjalankan puasa. Adapun niat puasa sunah di hari Senin adalah:
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘ala."
Sedangkan niat puasa sunah di hari Kamis, yaitu:

Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi ta‘ala.
Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘ala."
Baca: Lebih Baik Mana, Air Dingin atau Air Hangat untuk Berbuka Puasa? |
Puasa Qadha
Puasa qadha adalah puasa yang dikerjakan seorang muslim untuk mengganti utang puasa Ramadan. Golongan orang yang boleh meng-qadha puasanya antara lain, orang dalam perjalanan atau musafir yang tidak berpuasa, orang sakit keras yang tidak berpuasa, serta wanita haid dan nifas.Niat Puasa Qadha
Jika ingin puasa qadha, seseorang wajib membaca niatnya terlebih dahulu pada malam hari sebelum berpuasa. Adapun niat puasa qadha adalah:.jpg)
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat untuk mengwadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”
Bolehkah Puasa Senin-Kamis Digabung dengan Puasa Qadha?
Melansir laman BAZNAS, umat muslim yang masih memiliki utang puasa wajib boleh membayarnya bersamaan dengan puasa Senin-Kamis. Jika menggabungkannya, Anda justru akan mendapatkan dua pahala sekaligus.Saat mengerjakannya, umat muslim tidak perlu membaca niat puasa qadha dan niat puasa Senin-Kamis secara masing-masing. Cukup membaca niat puasa qadha saja, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Lebih lanjut, ketentuan ini pun berlaku untuk puasa sunah lainnya. Seorang muslim yang menggabungkan dua niat ibadah yang sama-sama sunah, kedua ibadahnya dianggap sah. Namun, bila yang digabung adalah ibadah fardhu dengan sunah, maka yang sah adalah niat ibadah fardhu saja.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id