Terdapat tiga puasa sunah Iduladha, yaitu Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Nah berikut ini bakal dibahas soal puasa Arafah, mulai dari keutamannya hingga lafal niat puasa.
Dikutip dari laman nu.or.id, puasa Arafah termasuk salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Puasa sunah Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah, yaitu hari ketika jemaah haji sedang melaksanakan wuquf di Arafah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Puasa Arafah 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan begitu besar.
Ulama memasukkan puasa Arafah ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan (muakkad). Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:

Artinya, “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
Mereka yang ingin berpuasa Arafah 9 Dzulhijjah dianjurkan untuk melafalkan niat puasa sunah Arafah di malam harinya. Berikut ini lafal niat puasa Arafah:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT”
Orang yang ingin berpuasa sunnah Arafah di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunah puasa Arafah seketika itu juga.
Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh hingga gelincir matahari atau Zuhur.
Berikut ini lafal niat puasa sunah Arafah di siang hari:

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah SWT.” Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)
Puasa Dzulhijjah dan Tarwiyah
Sementara itu, dua puasa sunah lain yang juga dianjurkan ialah puasa Dzulhijjah dan Tarwiyah. Berikut lafal niatnya:1. Puasa Dzulhijjah
Dikutip dari laman baznas.go.id, semua umat Islam akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda bagi yang menjalankan ibadah sunah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Seperti puasa pada umumnya, waktu niat puasa ini yakni pada malam hari atau setelah terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Berikut lafal niat puasa Dzulhijjah:Niat puasa yang dibaca saat malam hari
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi taala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah taala”Niat puasa yang dibaca sesudah subuh
Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai syahri dzil hijjah sunnatan lillahi taala.Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah taala”
2. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunah yang dilaksanakan di hari kedelapan Dzulhijjah yang bermakna berpikir atau merenung. Hal ini dikarenakan hari Tarwiyah identik dengan keadaan berpikir dan merenung tentang segala peristiwa atau kejadian yang penuh dengan keraguan. Berikut lafal niat puasa Tarwiyah:Niat puasa yang dibaca saat malam hari
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi taala.Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah taala”
Niat puasa yang dibaca setelah subuh
Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai tarwiyata sunnatan lillahi taala.Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah taala”.
Nah itulah penjelasan soal puasa Arafah dan lafal niatnya. Semoga bermanfaat yaa.
Baca juga: 3 Puasa Sebelum Iduladha: Waktu, Niat dan Keutamaannya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News