"Kami minta anggaran karena ada beberapa janji dari teman-teman di kementerian terdahulu belum terpenuhi karena belum waktunya, juga terjadi perubahan-perubahan," kata Satryo dalam program Kontroversi Metro TV, dikutip Senin 6 Desember 2025.
Salah satu kewajiban yang belum terpenuhi pada periode terdahulu, kata satryo, adalah pembayaran tunjangan kinerja (tukin) dosen. Untuk pembayaran itu, kata dia, diperlukan tambahan anggaran.
"Pembayaran tukin dosen, jadi sebetulnya sudah disiapkan sejak bulan Maret lalu, belum dieksekusi oleh yang terdahulu. Kami sekarang mau mengeksekusi kita lihat memang ada anggaran yang masih harus ditambahkan," jelasnya.
Ia pun menejelaskan jika Kementerian Keuangan telah menjanjikan anggaran tersebut. Ia menerangkan dibutuhkan anggaran sekitar Rp2 Triliun untuk membayar tukin tersebut.
"Kita butuh sekitar Rp2 triliun untuk pembayaran tukin dosen yang tertunda karena beberapa masalah keuangan negara," ujarnya.
Baca juga: Tukin Tak Kunjung Cair, Dosen dengan Ijazah S2 dan S3 Terpaksa Nyambi 'Driver Ojol' |
Hari ini, Sejumlah dosen yang tergabung ke dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) melakukan aksi damai untuk mengungkapkan kekecawaa atas ketidakjelasan realisasi tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN. Padahal tunjangan kinerja dosen ini telah diregulasikan sejak 2020 lalu.
Dalam aksi damai tersebut, para dosen mengirimkan 50 karangan bunga ke kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) di Senayan, Jakarta. Koordinator Aksi, Anggun Gunawan mengungkapkan, aksi ini merupakan ungkapan kekecewaan atas ketidakjelasan realisasi tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN yang telah diregulasikan sejak 2020 lalu, di mana sejumlah upaya audiensi telah dilakukan sejak 2021.
Termasuk di antaranya audiensi terakhir dengan Komisi X DPR RI pada November 2024 lalu. "Yang mengerikan kami itu adalah di hari Jumat kemarin di tanggal 3 Januari, itu ada taklimat dari Kemendiktisaintek yang mengatakan bahwasannya untuk tahun 2025 ini tidak ada tukin dosen. Sementara, itu (tukin) sudah dijanjikan tahun lalu, ini masalahnya apa?" kata Gunawan dikutip dari ANTARA, Senin, 6 Januari 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News