Kehadiran ornamen tersebut menjadi tanda perayaan Natal sudah semakin dekat. Namun sebelum itu, Sobat Medcom sudah tahu belum asal usul dan sejarah perayaan Natal berasal dari mana?
Yuk simak penjelasan mengenai asal usul dan sejarah penetapan Hari Natal dikutip dari laman KPU Kabupaten Tolikara:
Asal usul kata Natal
Istilah Natal berasal dari bahasa Latin Dies Natalis yang berarti “hari kelahiran”. Sementara itu, kata Christmas dalam bahasa Inggris berasal dari frasa Christes Maesse atau “Misa Kristus”. Inti dari perayaan ini bagi umat Kristen adalah mengenang kelahiran Yesus Kristus di Betlehem yang diyakini sebagai Juru Selamat dan manifestasi kasih Allah kepada umat manusia.Sejarah penetapan Hari Natal
Tanggal 25 Desember mulai tercatat sebagai Hari Natal pada abad ke-4 Masehi. Sebelum tanggal tersebut ditetapkan, gereja-gereja awalnya memiliki beberapa perkiraan tanggal kelahiran Yesus, mulai dari 20 Mei, 19 April, hingga 5 atau 6 Januari.Paus Julius I kemudian menetapkan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Keputusan ini dianggap berkaitan dengan upaya gereja untuk menyesuaikan perayaan Kristen dengan tradisi pagan yang sudah lebih dulu ada di Kekaisaran Romawi.
Pada masa Romawi Kuno, 25 Desember merupakan perayaan Sol Invictus, festival untuk menghormati “Matahari yang Tak Terkalahkan” sekaligus penanda winter solstice. Dengan menempatkan Natal pada tanggal tersebut, gereja ingin menunjukkan Kristus adalah “terang” yang hadir bagi dunia, menggantikan simbol matahari dalam kepercayaan pagan.
Nah, melalui langkah sinkretisme (perpaduan keyakinan) ini, perayaan Natal menjadi lebih mudah diterima secara luas di kalangan populasi Romawi.
Perkembangan tradisi Natal
Seiring waktu, perayaan Natal tidak hanya berfokus pada ritual keagamaan, tetapi juga mengadopsi berbagai tradisi yang kini menjadi bagian dari perayaan ini. Berikut beberapa tradisi modern yang dilakukan saat Natal:1. Pohon Natal
Tradisi pohon Natal memiliki banyak akar sejarah. Penggunaan pohon hijau saat musim dingin sudah dikenal dalam budaya pagan Eropa Utara, termasuk perayaan Yule. Secara umum, tradisi ini sering dikaitkan dengan masyarakat Jerman. Pohon evergreen dipandang sebagai simbol kehidupan dan harapan. Kebiasaan menghias pohon ini kemudian menyebar luas hingga Amerika Serikat pada abad ke-19 dan menjadi ikon Natal di berbagai negara.Baca Juga :
10 Ide Hampers Natal yang Menarik dan Bermanfaat, Cocok untuk Keluarga, Teman sampai Kerabat
2. Santa Claus/Sinterklas
Figur Santa Claus modern terinspirasi dari Santo Nikolas, uskup abad ke-4 dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Turki. Ia dikenal sebagai sosok dermawan yang kerap memberi bantuan secara diam-diam kepada mereka yang membutuhkan. Dalam tradisi Belanda, ia disebut Sinter Klaas. Tradisi ini dibawa para imigran ke Amerika Serikat dan berkembang menjadi Santa Claus dengan citra ceria yang kemudian populer lewat puisi dan iklan.3. Bertukar Kado dan Dekorasi
Kebiasaan bertukar kado diperkirakan berasal dari tradisi perayaan akhir tahun di Romawi Kuno dan Eropa Utara. Berbagai dekorasi seperti holly, mistletoe, dan karangan bunga Adven juga berasal dari tradisi lama kemudian diadaptasi dan diberi makna baru dalam perayaan Natal.Tips menyambut perayaan Natal 2025
1. Mulai dari dekorasi sederhana
Tidak perlu dekorasi mewah. Menata ulang ruang tamu, menambah lampu hias, atau memasang ornamen kecil sudah cukup untuk menghadirkan suasana Natal.2. Siapkan kado jauh-jauh hari
Buat daftar orang yang ingin diberi hadiah, lalu tentukan budget. Membeli kado lebih awal membantu menghindari lonjakan harga dan keramaian.3. Bersihkan dan rapikan rumah
Menjelang Natal, banyak keluarga mengadakan kumpul kecil. Membersihkan rumah dapat menciptakan suasana yang nyaman bagi tamu maupun anggota keluarga.4. Rencanakan menu perayaan
Tentukan hidangan yang akan disajikan saat malam Natal atau hari H. Bisa masakan khas daerah, kue kering, atau menu sederhana yang disukai keluarga.5. Tetap bijak berbelanja
Gunakan promo atau diskon Natal dengan cerdas. Fokus pada kebutuhan, bukan keinginan, agar pengeluaran tetap terkendali.6. Berbagi dengan sesama
Natal identik dengan kepedulian. Kamu bisa donasi, berbagi makanan, atau membantu orang yang membutuhkan di sekitar kita.Nah itulah sejarah Natal dan asal usul peringatannya tial tanggal 25 Desember. Semoga bermanfaat yaa. (Syifa Putri Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News