Fenomena langit/ DOK Medcom
Fenomena langit/ DOK Medcom

10 Fenomena Langit Desember 2025: Ada Supermoon hingga Komet Antarbintang

Renatha Swasty • 02 Desember 2025 18:04
Jakarta: Sobat Medcom yang sempat terkesima dengan penampakan aurora di bulan November lalu, bersiaplah karena bulan Desember 2025 akan melanjutkan momentum tersebut. Langit malam bulan ini dipadati dengan pemandangan angkasa yang menakjubkan, mulai dari penampakan planet di pagi hari, supermoon yang terang, hingga hujan meteor yang dianggap banyak astronom sebagai yang terbaik di tahun 2025.
 
Dilansir dari laman National Geographic, di penghujung bulan Desember, Planet Jupiter yang sangat terang akan menutup tahun pengamatan langit yang solid, sekaligus memberikan petunjuk tentang apa yang akan terjadi di tahun 2026.
 
Berikut adalah 10 fenomena langit yang patut Sobat Medcom nantikan sepanjang Desember 2025, sebagian besar dapat dilihat dengan mata telanjang di lokasi yang gelap:

Feneomena langit Desember 2025

1. Supermoon (4 Desember)

Bulan purnama terakhir di tahun 2025 ini merupakan sebuah supermoon. Fenomena ini terjadi ketika fase purnama bulan bertepatan dengan pendekatan terdekatnya ke Bumi, yang dikenal sebagai perigee. Pada saat ini, bulan dapat terlihat hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibandingkan saat berada di titik terjauhnya dari planet kita (apogee).

2. Ilusi Bulan (4 Desember)

Untuk pemandangan yang paling mencolok, cobalah saksikan bulan saat terbit di sekitar waktu matahari terbenam di ufuk timur. Sebuah trik optik yang dikenal sebagai "ilusi bulan" akan membuatnya tampak ekstra besar, terutama ketika berada di sekitar struktur seperti bangunan atau pepohonan.

3. Elongasi Merkurius (7 Desember)

Planet Merkurius jarang berada jauh dari silau matahari, namun pada tanggal 7 Desember, planet ini akan mencapai elongasi terbesarnya, yaitu jarak pemisahan visual terluas dari matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat "planet cepat" ini tanpa terhalang cahaya matahari.

4. Pemandangan Venus di Ufuk Timur (7 Desember)

Satu jam sebelum matahari terbit pada pagi hari tanggal 7 Desember, Sobat Medcom akan mendapatkan bonus pemandangan lain. Saat Merkurius terbit di atas ufuk timur, Planet Venus akan terlihat mengikutinya di belakang.

5. Puncak Hujan Meteor Geminid (13–14 Desember)

Bersiaplah melihat "konfeti langit" saat puncak Geminid pada 13-14 Desember. Secara historis, ini adalah salah satu hujan meteor tahunan yang paling produktif, menghasilkan 60 hingga 120 meteor per jam saat puncak di bawah kondisi yang murni. Tahun ini kondisinya sangat menguntungkan karena bulan sabit tua baru akan terbit sekitar pukul 2 pagi, memberikan waktu pengamatan meteor tanpa gangguan cahaya bulan mulai pukul 10 malam.
   

6. Pemandangan Terbaik Nebula Orion (15 Desember)

Desember adalah waktu utama untuk mengamati Nebula Orion yang indah. Wilayah pembentukan bintang ini, yang juga dikenal sebagai Messier 42, adalah salah satu objek paling redup yang dapat dilihat manusia dengan mata telanjang. Pemandangan terbaik adalah pada 15 Desember saat objek ini berada di titik tertingginya di langit malam sekitar tengah malam waktu setempat, tepat di bawah sabuk Orion.

7. Komet Antarbintang 3I/ATLAS (19 Desember)

Komet 3I/ATLAS yang selebar tujuh mil akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 19 Desember, melintas sekitar 170 juta mil dari kita. Ini adalah objek antarbintang ketiga yang diketahui dalam sejarah yang melewati tata surya kita, dan para astronom meyakini komet ini berasal dari sistem bintang yang jauh di Bima Sakti dan bisa berusia lebih dari tujuh miliar tahun. Meskipun membutuhkan teleskop untuk melihatnya, komet ini dapat dipantau di dekat rasi bintang Leo.

8. Solstis Musim Dingin & Potensi Aurora (21 Desember)

Tanggal 21 Desember menandai hari terpendek dalam setahun di Belahan Bumi Utara. Karena kita berada di ujung akhir maksimum matahari puncak aktivitas matahari selama sekitar 11 tahun, kita masih memiliki peluang aurora yang solid.

9. Puncak Hujan Meteor Ursid (21–22 Desember)

Meskipun tidak semeriah Geminid, hujan meteor Ursid tetap layak dipantau, terutama di bawah cahaya bulan sabit yang redup tahun ini. Puncak aktivitas terjadi semalaman dari 21–22 Desember, di mana Sobat Medcom bisa melihat hingga 10 meteor per jam di langit yang gelap.

10. Konjungsi Bulan dan Saturnus (26 Desember)

Bulan sabit muda dan Saturnus akan tampak berjarak sekitar empat derajat, atau sekitar tiga lebar jari, satu sama lain pada malam 26 Desember. Carilah pasangan ini di langit selatan setelah matahari terbenam; mereka akan bergerak bersama hingga sekitar tengah malam saat mereka terbenam di ufuk barat.

Nah itulah 10 fenomena langit yang jangan sampai dilewatkan pada Desember 2025. (Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan