"AN mampu menjawab situasi dan kondisi di Indonesia yang terdiri dari 34 provinsi sangat berbeda karakteristiknya dan menjadi evaluasi sebagai pengembangan pembelajaran," kata Jamal dikutip dari siaran YouTube Indikator, Senin, 20 Juni 2022.
Dia menuturkan hasil evaluasi itu juga dapat mendorong kemandirian belajar siswa. Sehingga, pembelajaran tidak terlalu tergantung pada guru.
“Inilah kemudian dikembangkan sebuah program Merdeka Belajar,” kata dia.
Setelah itu, pemerintah tinggal merancang pemerataan guru. Dia menilai menumpuknya guru di wilayah atau sekolah tertentu membuat kesenjangan pendidikan.
“Sekolah-sekolah favorit menumpuk guru-guru yang berkualitas baik. Sedangkan sekolah yang kurang favorit atau di pedalaman, guru-gurunya ini memang masih kurang,” ujar Jamal.
Baca: Hasil Asesmen Nasional 2021: Literasi Numerasi SD Butuh Perhatian Serius
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News