Kepala Program Studi RPE, Fauzun Atabiq, mengatakan pembukaan program sarjana terapan Teknik RPE Polibatam berawal dari upaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja bidang pembangkit listrik dan ketenagalistrikan di wilayah Batam, Kepulauan Riau.
“Jadi, Program Studi Sarjana Terapan Teknik Rekayasa Pembangkit Energi di Polibatam ini sudah mulai dibuka sejak 2019,” kata Fauzun dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Kamis, 2 Februari 2023.
Setiap tahun, Polibatam membuka tiga kelas untuk program studi yang akan mencetak tenaga-tenaga ahli di bidang pembangkitan energi dan kelistrikan tersebut. Kelas yang dibuka, yakni dua kelas pagi dan satu kelas malam yang ditujukan untuk karyawan.
Fauzun menyebut dalam perkembangannya permintaan dari industri mengenai kebutuhan tenaga terampil di bidang pembangkit listrik dan ketenagalistrikan di Batam dan Kepulauan Riau menunjukkan hal positif. Namun, sejauh ini pihak kampus belum berencana menambahkan kelas baru.
“Kami menyadari dengan sumber daya yang terbatas sampai sejauh ini Prodi RPE tetap menerima hanya tiga kelas, dua kelas pagi dan satu kelas karyawan (kelas malam),” kata Fauzun.
Pihak kampus juga menggandeng banyak mitra untuk bekerja sama untuk memastikan kompetensi mahasiswa.
Kerja sama tidak hanya dengan industri di wilayah Batam saja, tetapi juga dengan industri di luar Batam.
“Memang untuk kerja sama secara resmi saat ini sebagian belum diwujudkan dalam bentuk MoU ataupun SPK. Namun, sudah ada beberapa industri yang sudah terjalin sejak awal prodi RPE dibuka, seperti kerja sama dengan PT MEDCO Energi Indonesia,” beber Fauzun.
Beberapa industri lainnya yang menjadi mitra langsung Prodi RPE Polibatam ialah PT PLN Bright Batam, PT Ecogreen Oleochemical Batam, PT Energi Listrik Batam, PT Mitra Energi Batam, PT Maxpower Cogindo Batam, PT Bintan Alumina Indonesia, PT Batamindo, PT Citra Tubindo, PT Mac Dermort, dan PT Sinergy Oil Batam.
Beberapa kerja sama yang selama ini terjalin di antaranya keterlibatan dosen praktisi industri mengajar di Prodi RPE Polibatam, penempatan mahasiswa belajar dan magang satu tahun di industri, kegiatan seminar umum, dan perekrutan lulusan.
“Sebagai contoh, pada 2022/2023 ini mahasiswa angkatan pertama Prodi RPE kelas pagi itu, 100 persen mahasiswa telah disebar di industri-industri pembangkit listrik di Batam dan Bintan untuk dimagangkan satu tahun belajar di industri dalam program MBKM mandiri agar mereka ketika lulus benar-benar siap pakai dan terampil dengan bidang keilmuan mereka,” kata Fauzun.
Fauzan menyebut ada banyak jalur untuk kuliah di Prodi RPE Polibatam. Seperti melalui jalur SNBT/SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes/Prestasi), UMPB (Ujian Masuk Polibatam), PMDK, Afirmasi, dan RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampu/Alih Jenjang).
“Hanya memang pada prodi ini untuk adik-adik yang baru lulus dari SMA, lulusan dari SMA IPA atau lulusan SMK Jurusan Teknik Elektro lebih diutamakan. Meskipun begitu, tidak sedikit mahasiswa di Prodi RPE Polibatam yang berasal dari non-IPA/SMK, seperti dari MAN. Namun, mereka juga bisa survive dalam perkuliahannya," papar dia.
Apakah Sobat Medcom tertarik kuliah di bidang ini?
Baca juga: Sejarah Politeknik di Indonesia: Adopsi dari Swiss |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id