Politeknik pertama di Indonesia. DOK Vokasi Kemndikbud
Politeknik pertama di Indonesia. DOK Vokasi Kemndikbud

Sejarah Politeknik di Indonesia: Adopsi dari Swiss

Renatha Swasty • 25 Januari 2023 20:13
Jakarta: Vokasi menjadi salah satu pendidikan yang bisa dipilih lulusan SMA/sederajat saat akan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Ada banyak perguruan tinggi vokasi yang bisa dipilih, salah satunya politeknik.
 
Politeknik menjadi pilihan bagi masyarakat di Indonesia yang ingin membekali diri dengan keterampilan dan keahlian agar siap bekerja. Pembentukan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan transformasi pendidikan vokasi oleh pemerintah membuat politeknik di Indonesia semakin berkembang.
 
Saat ini, pendidikan politeknik telah tersebar di seluruh Indonesia dengan minat mahasiswa terus meningkat. Lantas, sejak kapan politeknik mulai ada di Indonesia? Seperti apa sejarahnya? Simak penjelasannya dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud:

Pendidikan politeknik awalnya dirintis dengan dibukanya Politeknik Mekanik Swiss di Bandung pada 1976. Program politeknik ini mengadopsi program Technikerschule (TS) yang ada di Swiss.
 
Politeknik yang saat ini dikenal dengan nama Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung ini kemudian menjadi model pendidikan politeknik di Indonesia. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan politeknik di Polman Bandung membuat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan saat itu mengembangkan kembali pendidikan politeknik di sejumlah wilayah di Indonesia.
 
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mendirikan enam politeknik pada 1979 atau tiga tahun pascaberdirinya Politeknik Mekanik Swiss/Polman melalui proyek pemerintah yang dibiayai bantuan Bank Dunia (World Bank).
 
Keenam politeknik yang didirikan tersebut tersebar di Medan (Politeknik Negeri Medan), Palembang (Politeknik Negeri Sriwijaya), Jakarta (Politeknik Negeri Jakarta), Bandung (Politeknik Negeri Bandung), Semarang (Politeknik Negeri Semarang), dan Malang (Politeknik Negeri Malang).
 
Sejak itu, pendidikan politeknik terus berkembang di Indonesia. Tidak hanya politeknik negeri, politeknik swasta juga terus bertumbuh.
 
Saat ini, jumlah politeknik negeri di Indonesia mencapai 44 politeknik yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.  Pendirian politeknik di Indonesia sendiri bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri.
 
Sehingga, lulusan politeknik memiliki daya saing tinggi untuk mendapatkan pekerjaan. Pendidikan politeknik juga diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional di industri.
 
Adapun jenjang pendidikan di politeknik meliputi diploma 3 (D3), sarjana terapan (D4), magister terapan, dan doktor terapan. Berbeda dengan universitas, sistem belajar mengajar dan kurikulum politeknik memiliki perbedaan dengan program pendidikan akademik.
 
Pendidikan politeknik lebih mengutamakan praktik dengan sistem perkuliahan serta menggunakan sistem paket yang disesuaikan seperti yang digunakan dalam industri.
 
Sistem paket dimaksudkan agar setiap mahasiswa wajib mengikuti semua mata kuliah yang tercantum dalam kurikulum. Sistem paket diterjemahkan sebagai jumlah mata kuliah dengan total SKS per semester sehingga mahasiswa tidak perlu repot-repot mengatur mata kuliah yang akan diambil setiap semester.
 
Baca juga: Kemendikbudristek: Lulusan Politeknik Sudah Ditunggu Sebelum Lulus oleh Industri

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan