"Salah satu konsep paling kuno dalam pembuatan kebijakan adalah ide di mana kita mengumpulkan sejumlah ahli di dalam ruangan, menyusun dokumen kebijakan, lalu merilisnya," kata Nadiem dalam sambutan pemaparan pada Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) di Sanur, Bali, Rabu, 2 Oktober 2024.
Yang paling disesalkan, kebijakan yang telah dibuat seiring waktu dilupakan. Bahkan tidak diawasi apakah kebijakan itu efektif.
"Anda tidak tahu apakah berhasil atau tidak. Seberapa besar rasa sakit yang ditimbulkan bagi konstituen Anda atau seberapa besar manfaatnya," tutur Nadiem.
Ia mengubah cara pandang pemerintah menghadirkan kebijakan. Nadiem menekankan kebijakan harus didasarkan pada user-centric atau mendesain sesuai kebutuhan pengguna.
"Semua masukan dari pengguna, guru, profesor dengan pelajar kami pikirkan. Apa yang menjadi masalah mereka dan mendorong bagaimana kebijakan bisa meningkatkan hasil pembelajaran," ungkap dia.
Dia mengakui cara itu tidak mudah. Tapi, sangat aneh apabila pemerintah hanya membuat kebijakan cuma berdasarkan pemahaman sepihak.
"Jadi yang terjadi bukan lagi pemerintah membangun sesuatu, berikan kepada masyarakat, lalu selesai," ujar dia.
Baca juga: Nadiem Kaget Betapa Mudah Pemerintah Mengubah Regulasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News