"Anak-anak untuk tertib cuci tangan. Kebetulan bertepatan dengan hari cuci tangan sedunia dan sangat relevan dengan pandemi ini. Apalagi anak-anak mulai sekolah tatap muka," kata Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar saat meninjau kegiatan Hari Cuci Tangan Sedunia di SD Banjaran 4, Kota Kediri, Jumat, 15 Oktober 2021.
Selain dampak negatif yang banyak dirasakan, ia menilai pandemi covid-19 juga membawa dampak positif. Salah satunya, anak-anak lebih rajin mencuci tangan.
"Jadi, pandemi ini membawa dampak positif, salah satunya anak-anak jadi terbiasa cuci tangan. Jadi, tidak terpisahkan menghadapi pandemi ini juga harus rajin cuci tangan. Kebiasaan cuci tangan jadi lebih baik," kata Bunda Fey, sapaan akrabnya.
Ia menyebut, setiap sekolah saat ini sudah dilengkapi dengan fasilitas tempat cuci tangan. Selain itu, di tempat publik lainnya, pemerintah kota juga sudah menyediakan tempat cuci tangan dengan harapan mampu membiasakan kebiasaan baik demi mencegah penyebaran covid-19.
Baca: 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Asesmen Nasional Jadi Pertaruhan Keberhasilan Pendidikan
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto mengatakan sebenarnya jauh hari sebelum pelaksanaan hari cuci tangan sedunia ini, anak-anak di Kota Kediri juga membiasakan diri untuk cuci tangan.
"Ini sebenarnya pencegahan covid-19 di satuan pendidikan. Namun, jauh-jauh hari sebelum pembelajaran tatap muka terbatas dimulai, teman-teman sudah mengevaluasi kesiapan sarana prasarana cuci tangan di sekolah. Hari ini sudah siap dan momentum 15 Oktober adalah Hari Cuci Tangan Sedunia," kata Alfan.
Ia menambahkan, anak-anak juga bisa disiplin dengan kegiatan cuci tangan ini di air mengalir dan menggunakan sabun. Selain itu, dirinya juga meyakinkan kualitas air, terutama di area sekolah juga bagus, kendati sudah lama tidak ada aktivitas belajar mengajar langsung karena sekolah digelar daring.
"Alhamdulillah, untuk kondisi air di Kota Kediri terutama satuan pendidikan sekolah, airnya bagus. Tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung bahan berbahaya," ujar Alfan.
Di Kota Kediri, kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas sudah dilakukan sekitar satu bulan lalu dan terus dievaluasi. Pekan depan, rencananya pembelajaran tatap muka akan digelar di semua sekolah wilayah Kota Kediri, setelah melihat hasil evaluasi yang menunjukkan perkembangan yang bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News