Bagi anggota Komisi Pendidikan, Andreas Tambah, di masa kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf, peran AN sangat strategis bagi dunia pendidikan. Untuk itu, ia pun menyampaikan kritik dan masukan untuk asesmen pengganti Ujian Nasional tersebut.
Menurut dia AN bisa saja menjadi bumerang bagi dunia pendidikan di era pemerintahan sekarang. Pasalnya, apabila AN tak memberikan dampak apa-apa, maka sumber daya manusia Indonesia ke depan juga bisa terancam.
"Bila pemerintah, sekolah atau guru, dan masyarakat tidak mengantisipasinya dengan baik maka minat belajar anak akan turun," sebut Andreas kepada Medcom.id, Jumat, 15 Oktober 2021.
Baca juga: Sekolah Swasta Menjerit, Pemerintah Bajak Guru Berkualitas Jadi PPPK
Andreas mengatakan, warga pendidikan cenderung meremehkan AN. Pasalnya, tantangan AN tak seberat ketika adanya UN.
"Saat UN paling tidak bagi anak-anak di kelas terakhir harus belajar, bila tidak maka tidak lulus," sebut dia.
AN malah menyurutkan semangat pendidikan. Peserta didik tampak tak lagi memiliki semangat untuk menjalankan pendidikan. "Dengan adanya AN semangat itu tidak ada lagi. Peserta didik makin santai," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News