Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai senior junior di STIP. “Kami mempertimbangkan melakukan moratorium, di satu angkatan itu kita tidak terima, tujuannya agar memutus tradisi jelek, sehingga tidak ada lagi istilah senior dan junior,” kata Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari Antara, Kamis, 9 Mei 2024.
Dikutip dari laman Kemenhub, STIP Jakarta adalah perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Kemenhub. Budi Karya juga mengungkapkan akan melakukan perombakan kurikulum.
“Bahkan, kami akan membuat suatu yang lebih humanis, tidak lagi setiap hari menggunakan seragam itu, ada satu hari yang pakai pakaian putih, satu hari pakaian batik, di hari libur mereka pakai pakaian bebas,” ujarnya.
Hal ini dilakukan untuk menghapus perbedaan antara senior dan junior, sehingga kasus yang dialami Putu Satria tidak terulang kembali. Selain itu, lanjutnya, menghilangkan atribut pangkat dan memberi jarak taruna tiap tingkatan untuk menghapus istilah senior dan junior di lingkup STIP.
Sebelumnya diberitakan taruna tingkat 1 STIP, Putu Satria Ananta Rustika tewas usai dianiaya senior. Polisi telah menetapkan empat orang tersangka pada konstruksi pidana kekerasan eksesif yang terjadi di lingkungan STIP Jakarta. Mereka merupakan senior P saat menempuh pendidikan di STIP Jakarta, yaitu TRS, WJP, KAK, dan FA.
Baca juga: Update Kasus STIP Jakarta, Hasil Visum: Taruna STIP Tewas karena Pukulan Benda Tumpul |
Berdasarkan hasil klarifikasi terhadap orang yang bersangkutan, penyidik menyimpulkan peristiwa itu baru terjadi sebanyak satu kali. Menurut Gidion, saat ini penyidik masih berupaya mengembangkan kasus penganiayaan tersebut dan melengkapi berkas-berkasnya sebelum diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Selama proses pengembangan tersebut, total ada 43 saksi yang sudah diperiksa penyidik, di antaranya 36 siswa STIP dari tingkat I, tingkat II, dan tingkat IV, pengasuh STIP, dokter klinik STIP, dokter RS Tarumajaya Bekasi, ahli pidana, serta ahli bahasa.
Kemudian barang buktinya merupakan hasil visum et repertum yang menyatakan korban memiliki luka-luka lecet pada bibir, perut akibat kekerasan benda tumpul. Hasil skrining alkohol dan NAPZA negatif, terdapat tanda-tanda perundungan hebat ada pendarahan.
Polisi juga memperoleh pakaian korban, pakaian tersangka yang digunakan saat kejadian, rekaman kamera pengawas (CCTV) dan hasil analisa digital terhadap rekaman tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News