Program Kampus Mengajar angkatan 4 diikuti 14.504 mahasiswa yang berasal dari 559 perguruan tinggi. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengungkapkan program Kampus Mengajar berhasil mengurangi kesenjangan pembelajaran (learning loss) akibat pandemi covid-19.
Nizam menyebut hasil asesmen terhadap program Kampus Mengajar menunjukkan program ini sukses meningkatkan pemahaman literasi dan numerasi siswa di SD dan SMP. Dia menyebut program Kampus Mengajar merupakan bentuk kolaborasi erat antara mahasiswa dengan guru-guru di sekolah.
Dia menyebut dengan bertugas sebagai mitra guru, mahasiswa berkesempatan mendarmabaktikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah didapat di perguruan tinggi masing-masing. Mahasiswa bersama-sama dengan guru juga merancang strategi pembelajaran kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan, serta mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang luas untuk pengembangan potensi diri siswa.
“Semoga program ini terus bisa memberikan manfaat bagi semuanya, baik bagi mahasiswa, maupun bagi sekolah. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah mendampingi adik-adik mahasiswa selama mengikuti program Kampus Mengajar,” ujar Nizam saat acara penarikan peserta program Kampus Mengajar angkatan 4 dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Desember 2022.
Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, mengatakan program Kampus Mengajar sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan solusi yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, serta meningkatkan literasi dan numerasi mahasiswa di satuan pendidikan sasaran.
“Transfer ilmu yang dilakukan mahasiswa telah sangat membantu guru-guru dalam menghadirkan inovasi-inovasi baru dalam metode pembelajaran,” ungkap Nunuk.
Nunuk menyebut praktik baik yang sudah dilaksanakan pada program Kampus Mengajar akan menjadi inspirasi bagi guru untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan memerdekakan bagi murid. Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo (Nino), juga mengapresiasi mahasiswa yang telah usai mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 4.
Dia menyebut pengalaman yang didapat mahasiswa pada program ini bisa dijadikan bekal yang berharga dan dapat mengasah jiwa pendidik mahasiswa. “Sehingga meskipun tidak semua akan menjadi guru, adik-adik mahasiswa dapat menjadi pendidik yang mencerahkan dan menggerakan perubahan di lingkungan masing-masing,” tutur Nino.
Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Putri, menyampaikan penugasan Kampus Mengajar ini merupakan langkah awal untuk membentuk pribadi mahasiswa yang tidak pernah lelah menebar kebermanfaatan. Asri juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta Kampus Mengajar angkatan 4 yang menjawab panggilan ibu pertiwi.
Tak lupa, apresiasi juga disampaikan atas dukungan serta bimbingan dosen, koordinator perguruan tinggi, Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dinas pendidikan, serta guru-guru di sekolah. “Semua keringat dan usaha mahasiswa Kampus Mengajar akan berdampak berkelanjutan melawan arus waktu sebagai pemenuhan peran dalam membangun generasi yang penuh harapan,” ujar dia.
Baca juga: Program Kampus Mengajar Disebut Sukses Atasi Kesenjangan Pembelajaran |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News