Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, saat mengunjungi gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, di Jakarta Convention Center.  DOK BRIN
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, saat mengunjungi gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, di Jakarta Convention Center. DOK BRIN

Penggunaan Kendaraan Listrik Meningkat, Moeldoko Minta BRIN Kejar Terus Riset 3 Hal Ini

Renatha Swasty • 30 September 2022 20:14
Jakarta: Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyebut arah riset kendaraan listrik harus fokus pada 3 hal, yaitu baterai, dinamo, dan controller. Hal itu disampaikan saat mengunjungi gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, di Jakarta Convention Center. 
 
“Tiga hal ini sementara masih impor, mestinya BRIN menuju ke sana, kejar habis (risetnya) sampai ketemu,” ucap Moeldoko dikutip dari laman brin.go.id, Jumat, 30 September 2022. 
 
Moeldoko turut menanggapi gelaran IEMS yang digelar ketiga kalinya. Dia menilai pameran kendaraan listrik terus menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun, mulai dari pengembangan teknologi hidrogen, hingga charging management.

“Inovator tidak bisa sendirian, kalau dikolaborasikan, itu akan semakin meningkatkan capacity-nya. Ini yang saya lihat semua harus terintegrasi ke depannya, periset di bawah BRIN mestinya berkumpul menentukan arah riset kendaraan listrik pada tiga hal tadi,” tutur dia. 
 
Inisiator IEMS, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan antusiasme masyarakat terhadap gelaran IEMS dari tahun ke tahun semakin bertambah. IEMS pertama yang dihelat 2019, berfokus pada mengenalkan kendaraan listrik kepada masyarakat.
 
“Kalau yang kedua, itu lebih kepada unsur-unsur lokalnya. Yang ketiga, kita mulai sedikit upgrading, industrinya sudah mulai ada, lalu unsur lokalnya juga sudah mulai ada, kita dorong lagi untuk masalah memperkuat otonomous vehicle (kendaraan otonom) dengan IoT, sensor, dsb,” tutur Profesor Riset BRIN ini.
 
Pada pameran ini, BRIN juga menghadirkan riset yang sudah digunakan PLN, yaitu sistem integrasi komputasi yang bisa mengomunikasikan berbagai charging station.  Hal ini, kata Eniya, prediksi di semua negara, ke depan charging station akan ada di mana pun, bahkan di area parkir.
 
“Lalu kebutuhan listriknya berapa, ada yang mati atau enggak, dan sebagainya, semua harus terbaca lewat sistem. Sistem inilah yang kita gali lewat ahli-ahli IT,” tutur dia.
 
Selain untuk mengenalkan otonomous vehicle, pameran ini juga menghadirkan teknologi hidrogen. Hal ini untuk menarik dari sisi edukasi.
 
"Masyarakat bisa melihat, the next­-nya itu setelah ada kendaraan listrik, risetnya harus lebih kencang ke masalah baterai,” kata dia.
 
Riset baterai yang dihadirkan BRIN pada pameran ini, antara lain fast charging station. Khusus GESITS (motor listrik), bisa mengecas 4 jam, kemudian jadi 2 jam, lalu ditargetkan lagi menjadi 30 menit,.
 
Menanggapi harga kendaraan listrik yang dinilai masih mahal oleh masyarakat, Eniya mengatakan, event ini diharapkan bisa mendorong industri untuk saling bertemu. Selain itu juga mendorong permintaan (demand) pasar.
 
“Dalam perhitungan kami, bahwa initial market dari sebuah sistem baterai, kalau dipakai di motor, dalam waktu tiga tahun harus terjual 1,8 juta unit. Itu pasar pertama yang harus dijamin oleh pemerintah agar industrinya bisa sustain, bisa membuat produksi lagi, tidak rugi, lalu bisa makin murah. Untuk roda empat, lima ribu unit dalam tiga tahun ini harus terjual. Untuk bis, tiga ribu unit. Nah, segmen ini harus didorong oleh pemerintah,” beber dia.
 
Dengan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2022, tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, menunjukkan komitmen pemerintah untuk serius dalam mencapai Net Zero Emission.
 
“Dari posisi BRIN, ini sangat sesuai dengan apa yang kami dukung. Sesuai dengan UU Sisnas Iptek, bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib menggunakan hasil invensi dan inovasi nasional,” kata Eniya.
 
Dia berharap IEMS dapat kembali digelar tahun depan dengan lebih menghadirkan, misalnya kendaraan listrik untuk sektor lain, baik sektor udara ataupun laut . Hal ini menjadi tantangan yang harus terus dihadirkan untuk bisa membuat animo masyarakat semakin senang dengan gaya hidup ramah lingkungan.
 
Baca juga: Penggunaan Kendaraan Listrik Meningkat, BRIN Gencarkan Riset Baterai 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan