"Dengan ini kami Kopaja memohon kepada Pj Gubernur DKI Jakarta untuk berkenan memenuhi hak anak di DKI Jakarta untuk mendapatkan layanan pendidikan bebas biaya yang berkualitas," kata anggota Kopaja, Ubaid Matraji, dalam keterangannya kepada Medcom.id, Kamis, 22 Juni 2023.
Ubaid menuturkan permintaan itu berdasarkan beberapa alasan dan pertimbangan. Dia mengatakan biaya pendidikan di Jakarta sangat membebani orang tua, terlebih bagi orang tua siswa yang anaknya tak bisa masuk sekolah negeri.
"Saat ini, sekolah bebas biaya hanya dinikmati oleh anak-anak yang diterima di sekolah negeri saja. Sementara itu, setiap tahun ada sebesar 52 persen anak lulusan SD yang tidak tertampung di SMP Negeri dan sekitar 67 persen anak lulusan SMP yang tidak dapat diterima di SMA/SMK Negeri," papar dia.
Ubaid menyebut anak-anak itu terpaksa masuk ke sekolah swasta. Sehingga, orang tua mereka harus membiayai sendiri biaya sekolah yang cukup mahal.
Dia menuturkan bagi orang tua yang benar-benar tak sanggup dengan biaya tersebut, ada potensi anak putus sekolah. Biasanya, kata dia, hal itu terjadi pada anak yang datang dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.
"Pilihan yang dimiliki anak-anak yang tidak tertampung di sekolah negeri hanya dua, mendaftar ke sekolah swasta dan membayar uang sekolah yang tak murah atau berhenti sekolah, karena orang tuanya tak mampu membayar biaya sekolah," ujar dia.
Baca juga: JPPI: Harusnya Seluruh Anak di DKI Bisa Sekolah Gratis |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News