Santri berupaya mengkhatamkan Kitab Kuning. DOK MTVN/Nurul Hidayat
Santri berupaya mengkhatamkan Kitab Kuning. DOK MTVN/Nurul Hidayat

Pertama Kali, Kemenag Gelar Seleksi MQKN ke-VIII Berbasis Digital

Renatha Swasty • 17 Juni 2025 20:34
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menggelar seleksi Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) ke-VIII pada 17-19 Juni 2025. Berbeda dari tahun sebelumnya, seleksi MQKN 2025 digelar digital melalui Computer Based Test. 
 
“Selama ini pesantren identik dengan pendekatan tradisional dan ini membuktikan ternyata kita tidak kalah dalam mengikuti perkembangan teknologi digital yang terus berkembang,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amin Suyitno, dikutip dari laman Kemenag, Selasa, 17 Juni 2025. 
 
Amin menjelaskan pelaksanaan seleksi secara digital sesuai arahan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Kementerian Agama menjadikan digitalisasi tata kelola sebagai salah satu program unggulan.

Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Basnang Said, menyampaikan babak final akan digelar luring pada 1-7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Wajo, Sulawesi Selatan. Pelaksanaan CBT merupakan bagian dari visi besar mendorong transformasi digital dalam pelayanan pendidikan Islam.
 
“Ini bukan hanya menghadirkan transparansi, tapi juga mendobrak sekat-sekat geografis yang selama ini menjadi kendala akses pendidikan,” jelas Basnang. 
 
MQK tahun ini juga tak hanya dilaksanakan pada level nasional, melainkan menuju level internasional dengan menjangkau wilayah Asia Tenggara. “Ini adalah langkah baru yang menunjukkan MQK telah naik kelas menjadi ajang yang berskala internasional. Para santri dan mahasantri, khususnya dari Ma’had Aly, harus mempersiapkan diri untuk bersaing secara sehat dengan peserta dari negara-negara tetangga,” ujar dia. 
 
Baca juga: Kemenag Genjot Literasi Baca Al-qur’an Guru PAI dan Siswa Muslim di Sekolah   

Suyotno mengatakan ini juga menunjukkan keberhasilan gagasan Menteri Agama yang konsisten mengarahkan agar pesantren hadir di panggung dunia, sesuai dengan semangat go international dan go to global era. “Menurut saya, MQK tahun ini menjadi simbol pergerakan from local to global, dari isu lokal menuju kontribusi global, dan MQK adalah salah satu pintu masuk menuju ke sana," tutur dia. 
 
Dia mengapresiasi tema "Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian dengan Kitab Turats”. Menurutnya ini adalah tema yang berani sekaligus menantang untuk membuktikan pesantren go internasional secara pemikiran.
 
“Menurut saya, ada dua makna penting dari tema ini. Pertama, membangun ekoteologi, sebuah pendekatan keagamaan yang berakar pada religiusitas dan pesantren berada di jantungnya. Kedua, menebar perdamaian. Tema ini sangat relevan ketika kitab turats mampu diaplikasikan sebagai instrumen penyebar kedamaian di tengah konflik yang tengah terjadi,” jelas dia. 
 
Ia berharap MQK tahun ini dapat memberikan kontribusi nyata, baik di level nasional maupun internasional. Suyotno mengajak seluruh peserta membuktikannya dalam ajang ini, 
 
“Semoga Anda semua menjadi bagian dari peserta terbaik yang tidak hanya membawa pulang piala, tetapi juga membawa misi besar yaitu mewujudkan tema besar kita bersama,” ucap dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan