Paus Fransiskus saat di Indonesia. DOK YouTube Komsos KWI
Paus Fransiskus saat di Indonesia. DOK YouTube Komsos KWI

Paus Fransiskus, Mantan Akademisi yang Peduli Lingkungan

Renatha Swasty • 21 April 2025 17:05
Jakarta: Umat Katolik di seluruh dunia berduka. Pimpinan tertinggi sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus meninggal dunia.
 
Paus meninggal pada usia 88 tahun di kediamannya Casa Santa Marta, Vatikan pada Senin, 21 April 2025 waktu setempat. Fransiskus mengakhiri masa ke-Paus-annya setelah 12 tahun mengabdi.
 
Yuk kita mengenal Paus Fransiskus lebih jauh dikutip dari laman Antara:

Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergogli di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936. Bergoglio adalah anak dari seorang imigran asal Italia.
 
Ayahnya bernama Mario, seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api dan ibunya, Regina Sivori adalah seorang ibu rumah tangga.
 
Bergoglio lulus sebagai Sarjana Teknik Kimia namun memilih jalur imamat dengan memasuki Seminari Keuskupan Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958, ia masuk novisiat Serikat Yesus.
 
Ia menyelesaikan studi di bidang Humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada 1963 setelah lulus dengan gelar di bidang Filsafat dari Colegio de San José di San Miguel.
 
Pada 1964 hingga 1965, dia mengajar Sastra dan Psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fé dan pada 1966 mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires.
 
Dari tahun 1967-1970 dia belajar Teologi dan memperoleh ijazah dari Colegio San José. Pada 13 Desember 1969, ia ditahbiskan menjadi Imam oleh Uskup Agung Ramón José Castellano.
 
Bergoglio kemudian melanjutkan pelatihannya antara tahun 1970 dan 1971 di Universitas Alcalá de Henares, Spanyol dan pada 22 April 1973 mengucapkan kaul kekal sebagai seorang Yesuit.
 
Dia kemudian kembali ke Argentina dan menjadi pengajar sekaligus akademisi. Bergoglio merupakan seorang Profesor di Fakultas Teologi San Miguel, Konsultan Provinsi Serikat Yesus dan juga Rektor Colegio Máximo Fakultas Filsafat dan Teologi.
 
Baca juga: Pendidikan di Mata Paus Fransiskus: Penangkal Budaya Individualistis

Pada 31 Juli 1973, ia diangkat menjadi Kepala Provinsi Jesuit di Argentina. Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya sebagai akademisi dan dari tahun 1980 hingga 1986 menjabat sebagai Rektor Colegio de San José, serta pastor paroki di San Miguel.
 
Pada 20 Mei 1992, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Uskup Tituler di Auca dan Uskup Auksilier di Buenos Aires. Pada 27 Mei, ia menerima pentahbisan Uskup dari Kardinal di katedral.
 
Ia memilih moto episkopal "miserando atque eligendo" dan lambang Serikat Yesus "IHS" terpasang pada stolanya. Bergoglio menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Argentina sejak 1998 dan diangkat sebagai Kardinal pada 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II.
 
Fransiskus merupakan Paus ke-266 menggantikan Paus Benediktus XVI dan merupakan Paus pertama ordo Yesuit yang berasal dari benua Amerika. Dia terpilih menjadi Paus melalui Konklaf Kepausan pada 13 Maret 2013.
 
Konklaf adalah suatu pertemuan Dewan Kardinal tertutup yang diadakan untuk memilih seorang Paus. Saat itu, Bergoglio terpillih di hari kedua Konklaf.
 
Sepanjang kehidupan publiknya, Paus Fransiskus terkenal karena rendah hati, memiliki empati serta belas kasihan, kepedulian tinggi terhadap orang miskin, dan komitmennya pada dialog antaragama.
 
Paus Fransiskus juga dikenal sebagai sosok yang sangat terbuka pada kesetaraan gender. Dia berpendapat gereja harus lebih terbuka pada semua komunitas serta anti pada diskriminasi.
 
Sebagai mantan akademisi, Paus Fransiskus juga memberikan kritik tajam pada kapitalisme yang tidak terkendali dan ekonomi pasar bebas, konsumerisme serta pembangunan berlebihan. Dia menyoroti seharusnya pemimpin dunia dapat lebih fokus pada tindakan yang menjaga lingkungan serta mencegah perubahan iklim.
 
Fransiskus terakhir kali hadir di hadapan puluhan ribu umat Katolik di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada Minggu, 20 April 2025, untuk merayakan Paskah. Dia terlihat lemah, sehingga tidak dapat menghadiri sebagian besar acara Pekan Suci di Vatikan.
 
"Selamat Paskah," kata Paus dengan suara lemah dari kursi rodanya di balkon Basilika Santo Petrus, yang disambut gembira puluhan ribu umat Katolik di lapangan yang dipenuhi bunga.
 
Fransiskus biasanya menyampaikan berkat "Urbi et Orbi" (Untuk Kota dan Dunia) dari balkon yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus. Tetapi, dia memberikan tugas itu kepada seorang kolaborator di hari Minggu ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan