Ilustrasi Pancasila. DOK BPIP
Ilustrasi Pancasila. DOK BPIP

Mengintip Sejarah Lahirnya Pancasila dan Penerapan di Masa Awal Kemerdekaan, Sempat Ingin Diganti

Renatha Swasty • 13 Agustus 2024 15:47
Jakarta: Para pendiri bangsa menyepakati dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Ini berarti Pancasila menjadi dasar berbagai norma dalam penyelenggaraan negara, termasuk hukum.
 
Penting untuk kita memahami sejarah Pancasila. Hal itu agar dapat menghormati dan mengamalkan lima sila yang menjadi pandangan hidup seluruh rakyat Indonesia.
 
Yuk kita mengenal lebih dalam soal penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan dikutip dari laman brainacademy.id:

Hari lahir Pancasila

Pancasila disahkan sehari setelah progklamasi kemerdekaan RI pada 18 Agustus 1945. Namun, peringatan Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Tanggal 1 Juni dipilih sebagai Hari Lahir Pancasila karena merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI). Dalam sidang BPUPKI, Soekarno menyampaikan pidato bertajuk 'Lahirnya Pancasila' tentang gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
 
Rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia baru disahkan sehari setelah proklamasi Indonesia, tepatnya pada 18 Agustus 1945 saat pelaksanaan sidang pertama PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Rumusan tersebut terdapat pada alinea keempat UUD 1945. Sejak saat itu, Pancasila menjadi dasar negara Indonesia untuk mengatur kehidupan berbangsan dan bernegara.

Penerapan Pancasila sebagai dasar negara di masa awal kemerdekaan

Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), penerapan Pancasila pada masa awal kemerdekaan berlangsung sejak 1945 hingga 1959. Pada masa ini juga, seluruh rakyat Indonesia bertekad melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan menjadi bangsa mandiri.
 
Namun, pada awal kemerdekaan, penerapan Pancasila sebagai dasar negara yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tidak serta berjalan mulus. Berbagai permasalahan kerap terjadi dan harus dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam menerapkan Pancasila.
 
Setidaknya, ada lima upaya untuk mengganti Pancasila yang berhasil digagalkan, yakni:

1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia)

Pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka adalah pemberontakan PKI yang berlangsung pada 18 September 1948 di Madiun. Pemberontakan yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dan Muso ini bertujuan mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.
 
Namun, pemberontakan PKI akhirnya digagalkan oleh Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Soekarno. Bahkan, Muso selaku pimpinan PKI tewas ditembak dan tokoh-tokoh lainnya berhasil ditangkap.

2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Pada 7 Agustus 1949, terjadi pemberontakan DI/TII untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at islam, bahkan sempat didirikan Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam.
 
Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmaji Marjian Kartosuwiryo, seorang politisi Muslim. Upaya menumpas pemberontakan ini memakan waktu yang cukup lama. Kartosuwiryo dan pengikutnya baru berhasil ditangkap pada 4 Juni 1962.

3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Tujuan dari pemberontakan RMS yaitu untuk membentuk negara sendiri yang didirikan pada 25 April 1950, yang meliputi pulau-pulau seperti Ambon, Buru, dan Seram. Pada tahun yang sama, tepatnya di bulan November, pemberontakan yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil ini dapat dikalahkan oleh tentara Indonesia.
 
Namun, pemberontakan di pulau Seram masih berlanjut hingga Desember 1963. Kekalahan di Ambon berujung pada pengungsian pemerintah RMS ke Seram, kemudian mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda tahun 1966.

4. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)

Pemberontakan yang dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual pada 1957-1958 ini terjadi di Sumatera dan Sulawesi. Tujuan dari pemberontakan PRRI untuk mengoreksi pemerintah pusat yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.
 
Saat itu, Presiden Soekarno tidak bisa lagi diberikan nasihat dalam menjalankan pemerintahan. Pemerintah dianggap telah melanggar undang-undang, ditambah adanya pemerintahan yang tersentralisasi mengakibatkan pembangunan di daerah menjadi terabaikan dan terjadi ketimpangan sosial.

5. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

APRA adalah milisi yang didirikan oleh Kapten KNIL Raymond Westerling pada 15 Januari 1949. Ini merupakan gerakan yang bertujuan mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara sendiri bagi negara-negara RIS.
 
Pemberontakan APRA terjadi pada 23 Januari 1950 di Bandung dan berhasil menguasai markas Staf Divisi Siliwangi. Bahkan pemberontakan ini hampir menyerang sampai Jakarta.
 
Pemberontakan ini berhasil digagalkan oleh APRIS yang mengirimkan pasukan dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berkat peristiwa ini juga, pembubaran RIS (Republik Indonesia Serikat) menjadi lebih cepat dan kembali ke bentuk NKRI pada 17 Agustus 1950.
 
Nah itulah sejarah Pancasila dan penerapannya di awal kemerdekaan. Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
 
Baca juga: Tahukah Kamu? 7 Agustus 79 Tahun Lalu PPKI Dibentuk

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan