Dilansir dari esi.kemdikbud.go.id, PPKI merupakan sebuah panitia bentukan Jepang yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk menggantikan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia) yang telah habis masa tugasnya pada 18 Juli 1945.
Fungsi PPKI semacam parlemen sementara dari negara Indonesia yang akan dibentuk. Sebagai kelanjutan dari BPUPKI, keanggotaan PPKI sebagian berasal dari BPUPKI dan sebagian ditunjuk langsung oleh panglima tertinggi Jepang di Asia Tenggara, yaitu Jenderal Hisaichi Terauchi.
Anggota PPKI berjumlah 21 orang yang terdiri dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatera, 2 orang dari Sulawesi, seorang dari Kalimantan, seorang dari Sunda kecil (Nusa Tenggara), seorang dari Maluku dan seorang dari golongan Cina.
Saat itu, Sukarno ditunjuk sebagai ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Sedangkan, Ahmad Subardjo ditunjuk sebagai penasihat.
Sehari sebelum pembentukan PPKI, yaitu 6 Agustus 1945, kota Hiroshima dibom atom oleh Amerika Serikat yang menewaskan 78 ribu orang. Pimpinan PPKI diundang Marsekal Hisaichi Terauchi, panglima Angkatan Darat Daerah Selatan dengan markas besarnya di Saigon.
Pada pagi 9 Agustus 1945, Sukarno, Mohammad Hatta, Radjiman Widiodiningrat, dr. Suharto (dokter pribadi Sukarno), Letnan Kolonel Nomura dan penerjemah Kapten Miyoshi dengan menggunakan pesawat militer berangkat dari lapangan udara Kemayoran menuju kota Saigon Vietnam.
Pesawat terpaksa mendarat di lapangan udara Rontan karena Saigon sedang banjir. Kemudian, melanjutkan perjalanan menuju Dalat, sebuah kota sejuk di dataran tinggi Langbian.
Mereka diundang ke Vietnam untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia dan melantik pemimpin PPKI. Pada 11 Agustus 1945 di Dalat, disepakati Sukarno dan Hatta dilantik sebagai ketua PPKI dan PPKI akan melangsungkan sidang pertama pada 18 Agustus 1945.
Rombongan tiba kembali di Tanah Air pada 14 Agustus 1945 dan mendapat sambutan yang mengesankan dari Jenderal Yuichiro Nagano dan laksamana Tadashi Maeda. Pada saat itu, keanggotaan PPKI yang terdiri dari 21 orang diumumkan, yaitu:
- Ir. Sukarno (Ketua)
- Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
- B.P.H. Poerbojo
- K.R.T. Radjiman Widiodiningrat
- Soetardjo Kartohadikoesoemo
- Andi Pangeran
- I.G.K. Pudja, S.H.
- dr. Mohammad Amir
- Otto Iskandardinata
- R. Pandji Soeroso
- B.P.K.A. Soerjohamidjojo
- Ki Bagus Hadikusumo
- Abdul Abbas, S.H.
- Latuharhary, S.H.
- A.A. Hamidhan
- Abdul Kadir
- dr. Soepomo
- K.H. Wahid Hasjim
- Teuku Mohammad Hassan, S.H.
- Dr. G.S.S.J. Ratulangie
- Drs. Yap Tjwan Bing
- Ahmad Subardjo (penasihat)
- Sayuti Melik
- Ki Hajar Dewantara
- A.A. Wiranatakusuma
- Kasman Singodimedjo
- Iwa Kusumasumantri
Sebab, Jepang terikat perjanjian dengan Sekutu untuk menjaga status quo atas Indonesia. Setelah melalui proses menegangkan akibat perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945.
Sehari kemudian, PPKI bersidang dengan mengambil keputusan:
- Memilih Ir Sukarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden
- Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
- Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu tugas-tugas Presiden.
Itulah sejarah 7 Agustus 1945 yang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
Baca juga: 10 Lagu Wajib Nasional yang Cocok Diputar pada 17 Agustus Beserta Liriknya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News